oleh: Dedi Vitra Johor
Keuntungan tabungan tentu sudah sama tahu, yang pasti sangat menguntungkan yaitu sebagai berjaga jaga untuk kebutuhan keuangan di kemudian hari. Namun banyak juga orang yang belum mau menyisihkan penghasilan untuk di tabung dengan berbagai alasan, padahal untuk kehidupan keuangan dimasa akan datang tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.
Berikut ini beberapa alasan kenapa orang belum mau menabung uang mereka
Belum Punya Uang.
Alasan klasik sebagian orang adalah memang belum punya uang. Ini alasan yang amat sangat klise, padahal untuk membeli 2-3 bungkus rokok dapat dilakukan setiap hari,
Tidak penting saat ini masih punya uang.
Masa depan adalah keadaan yang sangat sulit untuk di prediksi dan tidak tahu yang akan terjadi, sebaliknya dari kondisi pertama belum menabung hari ini karena memang masih ada uang untuk digunakan. Menabung atau tidak bukan disebabkan atas kebutuhan hari ini, namun kebutuhan jangka panjang
Income kecil biaya hidup saja tidak cukup
Bukan alasan untuk tidak menabung justru penghasilan kecil lebih banyak mengikat pinggang, sehingga alokasi uang lebih banyak disisihkan. Sama dengan cerita orang gendut yang ingin kurus. Ayo olahraga biar langsing tapi jika dia jawab, “tunggu dulu olahraga kalau suduh kurus dan mungkinkah kurus?” Sudah pasti tidak mungkin.
Usia masih muda dan masih produktif
Konsep menabung sama dengan menanam pohon. Pohon baru berbuah dan berguna jika sudah 10 tahun keatas, jika masih muda alokasi uang sudah ada berarti kesempatan alokasi penghasilan jauh lebih lama dan panjang dan penyisihan uang juga lebih besar, bukan menjadikan alasan untuk tidak menabung. Demikian usia produktif adalah usia untuk mengumpulkan /menyisihkan penghasilan, jangan tunggu tua dulu baru menabung.
Kegiatan menabung yang dimaksud bukan hanya membuat tabungan di bank, namun lebih dari itu adalah menyisihkan penghasilan untuk berbagai tujuan dan bisa dimasukkan ke dalam rekening di bank, celengan di rumah atau bisa jadi dalam bentuk deposito dan instrumen keuangan lainnya.
Artikel ini dikirim oleh Dedi Vitra Johor, lulusan fakultas ekonomi jurusan akuntansi Universitas Andalas, telah berpengalaman selama 15 tahun didalam pengembangan bisnis di Sumatera Barat, Riau, Aceh, Sumut dan Sumsel sebagai konsultan bisnis baik secara personal maupun kelembagaan.