Selama enam hari, terhitung mulai tanggal 1 hingga 6 Februari 2014, aktivitas Gunung Marapi di Sumbar didominasi oleh gempa tektonik jauh yang mencapai 13 kali, disusul gempa vulkanik dalam (VA) sebanyak 8 kali.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sumbar, Warseno menjelaskan, gempa vulkanik jauh merupakan aktivitas gempa bumi tektonik yang berhubungan dengan lempeng, dan sama sekali tidak berhubungan dengan aktivitas vulkanik.
Dikatakan gempa vulkanik jauh, karena aktivitas gempa tersebut terjadi jauh dari lokasi Marapi, dengan jarak titik gempa ke gunung mencapai 41 kilometer ke atas. Jika titik gempa berada di radius 40 kilometer ke bawah, maka aktivitas tersebut dikategorikan sebagai gempa tektonik lokal.
Meski gempa tersebut tidak berpengaruh besar bagi gunung, namun gempa tektonik jauh dan tektonik lokal dicatat dalam data aktivitas Marapi, karena alat perekam seismograf juga mencatat kejadian itu, meskipun hanya kecil.
“Kalau gempa tektonik jauh sangat tipis berpengaruh ke gunung. Tapi untuk gempa tektonik lokal, bisa pengaruh bisa tidak. Tektonik lokal bisa berpengaruh ke gunung jika memenuhi dua syarat, diantaranya energi gempa tektonik sangat besar, dan gunung juga berada dalam kondisi siap meletus. Kalau gunung tidak siap meletus, sebesar apapun gempa tektonik lokalnya tidak akan mempengaruhi aktivitas gunung,” jelas Warseno. (KlikPositif/Iwan)