Kenaikan harga daging dalam beberapa pekan belakang, bukan hanya membuat para pedagang mengeluh. Namun juga membuat para pengusaha makanan berbahan dasar daging juga kewalahan.
Salah satunya di ungkapkan Wahyu, Owner dari Rendang Bakso Makyus, pengusaha olahan rendang kemasan ini mengakui terpaksa memangkas lava demi menjaga agar pelanggan tidak lari.
“Iya bang, kita mau gak mau mesti jual rendang dengan harga tetap meskipun harga daging melonjak tinggi,” ungkap Wahyu saat di hubungi melalui blackberry messenger, Kamis (13/7).
Dirinya menilai kenaikan harga daging kali ini diluar dugaan dan dirasa tidak wajar. Dan dirinya berharap agar harga daging dapat kembali normal, karena jika tidak, dirinya terpaksa menaikkan harga. “Mudah-mudahan cepat stabil. Kalau lama-lama seperti ini tentu kita mesti naikin harga jual rendang jadinya bang,” ungkapnya.
Selama kenaikan harga daging ini, Wahyu juga mengurangi penggunaan daging sapi, “Biasanya penggunaan daging 30 sampai 50kg perhari bang, Karna harga daging naik, produksi diturunkan 20 sampai 30kg saja bang,” ungkapnya.
Hal serupa di utarakan Delmy, pemilik warung soto di Siteba. Dirinya mengungkapkan bahwa kenaikan harga daging membuat nya memutar otak untuk menekan harga, “Kemarin gas (yang naik), sekarang daging. Ini mau nga mau terpaksa di kurangi porsi nya saja, di ganti sama ayam.” jelasnya.
Untuk saat ini, dirinya masih berenjualan dengan harga yang sama, namun jika harga daging terus mengalami kenaikan, dirinya mungkin terpaksa menyesuaikan, “Mau tidak mau, nanti kita jelaskan ke pelanggan,” terangnya.