Ratusan mahasiswa Sumbar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumatera Barat (AMSB) turun ke jalan menggelar aksi yang bertajuk Indonesia Gawat Darurat pada kamis (19/3) siang.
Aksi tersebut digelar untuk menyuarakan keresahan atas kondisi bangsa yang semakin memburuk dan kinerja Presiden yang tak sesuai dengan harapan dalam menjalankan pemerintahan.
Aksi yang berlangsung damai ini diawali dengan longmarch yang dimulai dari depan Kantor Gubernur Sumbar dan berakhir di Bundaran Imam Bonjol di Jalan Bagindo Aziz Chan, Padang.
Dalam aksi ini, para mahasiswa menuntut Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk segera kembali menjalankan roda pemerintahan dengan sebaik-baiknya dan memperbaiki keadaan saat ini.
Selain itu dalam aksi ini ada enam tuntutan yang disuarakan oleh mahasiwa Sumbar yang tergabung dalam AMSB. Enam tuntutan tersebut adalah:
- Jokowi agar tegas dan serius dalam mengurus pemerintahan negara Indonesia
- Selamatkan perekonomian Indonesia. Dari kondisi terburuk dalam 17 tahun terakhir dengan pelemahan nilai rupiah di angka Rp13.200, dan naiknya harga beras serta pelbagai sembako
- Agenda penegarakan hukum adalah prioritas utama. Menjaga keamanan dan ketertiban Indonesia dari kriminalitas yang semakin meningkat. Membutikan Jokowi GAGAL dalam pelayanan masyarakat
- Tolak segala kebijakan pro asing yang menggadaikan kedaulatan bangsa. Pelbagai pengadaan tender dan kontrak yang memberikan keuntungan bagi bangsa lain dengan menjual harga diri Indonesia
- Pemberantasan korupsi adalah HARGA MATI. Selamatkan KPK dan benahi POLRI. Usut tuntas kasus BLBI dan Bank Century
- Buktikan komitmen Jokowi untuk merealisasikan janji kampanye!
Di akhir pernyataannya, mahasiswa Sumbar juga memberikan waktu kepada Presiden Jokowi selama 10 hari untuk merespon tuntutan tersebut. Jika tidak maka mahasiswa mendesak Presiden Jokowi untuk meletakkan jabatannya.