Kapal pesiar MV Quest 1 yang membawa peselancar asal Australia dan Amerika, tenggelam setelah dihantam gelombang badai di perairan Mentawai arah Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rabu (22/7).
Beruntung, seluruh kru dan tamu kapal berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke kapal Indies Trader III. Sementara kapal yang ditumpangi 14 orang tersebut, tidak bisa diselamatkan karena tenggelam.
Saat ini, tujuh dari 14 penumpang itu sudah merapat ke Padang melalui Pelabuhan Bungus, Rabu (22/7) malam, pukul 23.30. Mereka adalah turis yang akan surfing di Pulau Pagai Selatan. Kapal pesiar ini berangkat dari Pelabuhan Bungus, Padang, menuju Sikakap.
Kemudian kapal bersandar di Pulau Katiet untuk beristirahat. Nakhoda kapal, Martin dan empat krunya, melapor ke Kantor Syahbandar Pelabuhan Sikakap pada Rabu (22/7), sekitar pukul 10.30.
Kapal peselancar tersebut semula berangkat dari Katiet Pulau Sipora Selatan pukul 07.00 WIB menuju Pulau Pagai Selatan untuk mencari spot gelombang berselancar.
Dalam perjalanan, kapal diduga mengalami kebocoran bagian mesin, sementara mesin pompa penguras air tidak berfungsi dengan baik. “Air semakin banyak masuk ke lambung kapal sehingga mesin kapal sebanyak dua unit dan genset penerangan tenggelam dan mati,” kata Martin kepada wartawan, Kamis (23/7).
Melihat kondisi itu, kru kapal bergegas ke atas kapal menyiapkan sekoci dan jaket pelampung. Nakhoda meminta turis di atas kapal untuk menyelamatkan paspor dan surat berharga. Kapal akan tenggelam, sementara lokasi kapal dengan pulau terdekat yakni Pulau Sijaujau sekitar 3,5 mil.
“Saat kapal tenggelam, tamu-tamu dengan kru kapal sudah naik di atas sekoci. Hanya saja, surat-surat kapal tidak bisa kita selamatkan. Pada pukul 05.00 kapal baru tenggelam,” terangnya.
Saat kapal tenggelam, Martin sudah mengabarkan pemilik kapal via telepon satelit. Dia meminta pemilik kapal segera mengirim bala bantuan.
Sementara itu, Ketua Asosisasi Kapal Wisata Selancar Sumatera Barat, Aim Zein mengatakan, setelah mendapat informasi Kapal Quest 1 tenggelam, beberapa kapal seperti Indies Trade III, Ratumotu, Barrenjoey, Mangalui dan Raja Elang langsung menuju ke lokasi.
“Setelah dapat kabar kapal Quest 1 tenggelam, kapal-kapal ini merapat ke lokasi untuk memberikan penyelamatan. Kerugian ditaksir mencapai 1 juta dollar US,” kata Aim. Air merendam kapal yang menyebabkan mesin mati dan tidak berfungsi. Kapal tidak bisa jalan dan terombang-ambing di laut.
Mujur, seluruh kru dan tamu berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke kapal Indies Trader III dan merapat Rabu (22/7) pukul 23.30 di pelabuhan Bungus. Namun, wartawan yang menunggu kedatangan para bule di Pelabuhan Bungus, belum bisa diwawancarai.
“Tolong jangan diwawancarai. Mereka masih trauma atas peristiwa itu. Biarkan mereka istirahat dulu,” sebut seorang guide kapal pesiar itu.
Pasops Satkamla Lant II Kapt Dinul mengatakan, bangkai kapal tidak bisa diangkat ke permukaan, sebab posisi kapal telah berada di dasar laut. “Kapal diduga tenggelam akibat bocor di bagian mesin,” ungkapnya.
Kesembilan penumpang, 8 WNA dan 1 WNI selamat dengan menggunakan lifecraf. Begitu juga tiga orang anak buah kapal (ABK), selamat. Semua dokumen material, speedboat dan jetsky hilang.
“Kapal itu milik warga negara Prancis yang bernama Francois Payot. Mereka pada pukul 07.00 telah merapat ke bungus dan menuju mes. Mereka masih trauma,” tambahnya.
padek