Banyaknya bisnis abal-abal yang menjamur di tengah masyarakat cukup meresahkan, karena sebagian besar dari bisnis abal-abal itu justru melakukan “pembohongan”.
Atas situasi tersebut, para pengusaha UKM di Sumbar yang tergabung dalam TDA Padang mengangkat sebuah seminar, “Membongkar Bisnis Abal-Abal, Kembali ke Lapak.”
Seminar ini diisi oleh Bapak Zainal Abidin atau yang lebih dikenal dengan Jay Teroris yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pengawasan dan Kepatutan TDA dan telah malang melintang di dunia bisnis di Indonesia.
Menurut Bang Jay, saat ini di Indonesia banyak sekali beredar di masyarakat bisnis abal-abal atau investasi bodong yang menawarkan keuntungan selangit tanpa perlu kerja keras.
Menurutnya bisnis ini sebenarnya sudah ada semenjak tahun 1987 lalu. Dan terus ada hingga sekarang dengan berbagai bentuk, format dan sistem yang tidak jauh berbeda.
Banyaknya investasi abal-abal ini di Indonesia saat ini menurut Bang Jay dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya adalah adanya budaya orang Indonesia yang serba instan dan ingin cepat.
Korban yang terjebak dalam bisnis ini pun juga banyak dari kalangan bawah maupun kalangan atas yang berpendidikan tinggi.
Selain investasi abal-abal, Bang Jay juga menyebutkan adanya bisnis abal-abal berupa frenchise. Frenchise abal-abal ini adalah bisnis frenchise tanpa SOP dan standar yang jelas.
Di akhir acara Bang Jay mengajak para peserta Seminar untuk kembali ke lapak, dimana menekankan para peserta yang akan membuka usahanya untuk berjuang mengumpulkan keuntungan yang kecil dulu.
“Kesuksesan itu bisa saja datang dari receh-receh kecil yang mungkin dengan memungutnya Anda akan ditertawakan orang lain,” kata Bang jay.