Teater Rumah Teduh Unit Kegiatan Seni Universitas Andalas (UKS-UA) akhirnya sukses melakukan pemetasan tunggal karya mereka yang ke 36 pada hari kamis (06/03) sore.
Mengambil tempat di Auditorium IAIN Imam Bonjol Padang, Teater Rumah Teduh menyajikan pertunjukan bertema modern, mengusung tema Refitalisasi Kaba , Rumah Teduh ingin menyajikan Kaba dalam bentuk modern saat ini.
“Dulu Kaba itu cerita rakyat dari mulut ke mulut, sekarang kita bawa ke ranah pertunjukan” ujar Rori yang merupakan perwakilan Salingka Teater Padang.
Pementasan yang berlangsung selama satu jam ini menyambung cerita versi pertamanya yaitu Mull In (dibaca: Malin) 2.0 yang dibawakan di UNP dan sekarang melanjutkan ceritanya dengan judul Mull In 2.1 (Pertemuan), yang menceritakan tentang keberadaan antara Mull In dengan Siti.
Pimpinan produksi pementasan, Ayu. Mengatakan, pemilihan tempat di Auditorium IAIN Imam Bonjol Padang ini merupakan bentuk protes kepada pihak Taman Budaya Padang atas kenaikan biaya penyewaan gedung,
“ Ini bentuk protes kita untuk tidak mentas di Taman budaya dan lebih memilih IAIN, karena sebelumnya pada tanggal 14 Februari kemaren sebenarnya kita berencana akan mentas di sana, namun karena biaya sewa untuk mentas di sana mengalami kenaikan menjadi 4,5 juta, sehingga memberatkan kami, buat teater yang berjuang militan seperti kami, untuk biaya produksi sendiri saja tidak sebanyak itu.”
“Akhirnya kami melakukan observasi tiap-tiap kampus,dan kami memilih mentas disini, bekerjasama dan di bantu oleh Teater IAIN Imam Bonjol Padang untuk memfasilitasi.” Sambung, Ayu.
Rencana nya dalam tahun ini Teater Rumah Teduh Unit Kegiatan Seni Universitas Andalas (UKS-UA) jugaa kan mentas di Pekanbaru dan Malaysia.
(Ari Huda)