Xiaomi berencana akan merakit smartphone andalannya di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh perusahaan asal Tiongkok tersebut dalam menanggapi atuan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) 40% yang diterapkan pemerintah Indonesia. Hal ini diungkapkan langsung oleh Steve Vickers selaku General Manager Xiaomi Asia Tenggara.
Perusahaan yang sering dijuluki sebagai Apple China ini akan segera menyiapkan perakitan ponsel di Indonesia untuk memenuhi aturan tersebut. Xiaomi tidak menyebut akan membangun pabrik, melainkan akan menggandeng mitra dari perusahaan lokal yang nantinya akan merakit smartphone andalannya. Steve mengatakan bahwa saat ini mereka masih mencari mitra yang akan dipercaya untuk melakukan perakitan.
“Targetnya tahun (2015) ini bisa merakit (ponsel Xiaomi) di Indonesia. Saat ini kami tengah mencari Electronic Manufacturing Service (EMS) yang akan kami percaya untuk melakukan perakitan. Jadi sampai hal itu terwujud (pusat perakitan – red), kami akan tetap mengandalkan rakitan dari China,” kata Steve Vickers, seperti yang dilansir dari Detik (10/04/2015).
Xiaomi selama ini terkenal dengan trik hunger marketing atau flash sale yang menggandeng toko online Lazada. Perusahaan tersebut juga menggandeng Erajaya untuk menjual smartphone secara offline.
Harus diakui bahwa saat ini Xiaomi sedang naik daun di Indonesia dan mampu menarik perhatian konsumen. Hal ini wajar karena produk yang ditawarkan mengusung spesifikasi yang tinggi di kelasnya dan dijual dengan harga yang masuk akal.