Provinsi Sumatera Barat menjadi tuan rumah kegiatan temu mitra nasional Organisasi Sosial (Orsos) yang melibatkan sekitar 250 orang peserta dari perwakilan 25 provinsi.
“Acara tersebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah, baik gubernur maupun Dinas Sosial Sumbar. Kita berharap kemitraan Orsos dengan berbagai pihak terus terbangun untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial,” kata Ketua Forum Koordinasi Organisasi Sosial (FK-Orsos) Sumbar, Parendangan di Padang, Rabu.
Kegiatan Temu Mitra Nasional Orsos ke-6 yang akan diikuti utusan 25 provinsi di Indonesia diselenggaran mulai 3-6 Oktober 2013, mengangkat tema “Meningkatkan dan Sinergitas Program Antar Orsos Demi Terwujudnya Cita-cita Indonesia Sejahtera 2025”.
Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari provinsi se-Indonesia, tentunya yang fokus dalam pengembangan Orsos di wilayah masing-masing. Kegiatan itu, membahas masalah-masalah sosial terkini, sambil mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Temu mitra nasional itu menghadirkan narasumber berkompeten seperti dari Kementerian Sosial, Dinas Sosial Sumbar, Ketua Asosiasi Pilar Kesejahteraan Indonesia (Apiksi) serta praktisi sosial.
Ketua Pelaksana kegiatan Muchlis Suib, didampingi Sekretaris FK- Orsos Sumbar Yulius Amra menambahkan, temu mitra tersebut juga akan menyelenggarakan study komperatif. Daerah yang terpilih yakni Tanah Datar dan Bukittinggi, karena dua daerah itu dinilai paling peduli terhadap permasalahan sosial di wilayahnya.
Ketua APIKSI Pusat, Sarsito N. Sarwono pada kesempata itu, menyampaikan Temu Mitra Orsos kali ini sebagai forum silaturrahmi antar pilar-pilar kesejahteraan sosial, untuk membuka wacana, pertukaran informasi dan pengalaman antara peserta.
“Dalam pertemuan besok kami akan membahas tentang permasalahan terkini yang terjadi di lingkungan masyarakat. Misalnya saja, saat ini sudah keluar tentang standar cara mengasuh anak yatim di panti,” katanya.
Peserta yang datang dari berbagai provinsi itu adalah orang-orang pilihan dari setiap Orsos. Artiya mereka orang yang benar-benar peduli dengan masalah sosial lingkungan di sekitar mereka.
Jadi, mereka datang dengan biaya sendiri tanpa mengharapkan jasa atau imbalan dari temu mitra yang diselenggarakan. Dalam pertemuan itu mereka hanya mengharapkan kebersamaan dengan berbagi pengalaman untuk mengatasi berbagai persoalan.
“Masalah sosial harus dihadapi secara bersama-sama. Tanpa kebersamaan mustahil segala masalah dihadapi dapat terlaksana dengan baik. Karena itu marilah kita beramai-ramai mencari solusi untuk setiap persoalan yang terjadi di masyarakat,” sebutnya.
Selama ini, tambah dia, pemecahan persoalan sosial dilakukan sendiri-sendiri, karena itu mereka bergabung dalam komunitas, asosiasi, Orsos dan lembaga sosial lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Antara Sumbar/Sir