Minggu (18/12/16) lalu Unit Pencinta Budaya Minangkabau (UPBM) Universitas Padjadjaran mengadakan Atraksi Randai di jalan Car Free Day Dago, Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai puncak Aksi Kampanye Pelestarian Budaya, rangkaian LUSTRUM VI UPBM Unpad.
Berkolaborasi dengan empat lembaga lainnya yakni FOSMI UPI, Rumah Gadang Telkom University, Gonjong Limo, dan USBM Telkom, acara ini mendapat sambutan hangat dari penikmat CFD Dago.
Masing-masing lembaga menampilkan gerakan randai terbaiknya, sebanyak kurang lebih 3-4 legaran. Acara ini juga semakin semarak dengan adanya iringan musik Tambua dan pembacaan sajak bertajuk “Generasi Menunduk” oleh Imam Setyawan, mahasiswa Fakultas Ilmu dan Budaya, Universitas Padjadjaran.
Pukul 06.00 pagi para mahasiswa ini sudah berkumpul di Prime Café Dago untuk mempersiapkan atraksinya. Dimulai dengan sarapan dan doa bersama, seluruh partisipan semangat untuk memecah keramaian pagi itu. Acara ini berlangsung di jalan depan SMA 1 Bandung dan Prime Café Dago.
Atraksi pertama diawali musik Tambua dari Gonjong Limo di tengah jalan yang sontak menarik perhatian pengunjung. Setelah itu tiap-tiap lembaga secara selang seling bergantian menampilkan pertunjukan randainya. Pertama dari UPBM, lalu Gonjong Limo yang dilengkapi dengan tari Indang. Dilanjutkan dengan penampilan dari Rumah Gadang, kemudian FOSMI UPI dan terakhir USBM.
“Acaranya menarik, jarang-jarang liat yang seperti ini. Hidup budaya Indonesia!”, seru Aumi salah seorang pengunjung yang antusias dengan pertunjukan Randai. Pertunjukan selama 60 menit ini disambut dengan pembacaan sajak dan penjelasan mengenai kampanye pelestarian budaya oleh MC.
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa Atraksi in merupakan bagian dari LUSTRUM VI UPBM Unpad yang tahun ini mengusung tema “30 Tahun Berkarya: Inspirasi Budaya untuk Indonesia”. Dimulai dengan kampanye online pada 24 Oktober lalu. UPBM menyuarakan ajakan untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Bahwa penting menjaga dan mengingat kembali asal usul kita serta memperkuat identitas di tengah arus global yang semakin deras.
“Kami ingin melalui kegiatan ini, teman-teman dan masyarakat aware, di tengah-tengah isu politik dan konflik negeri ini, bahwa kita juga punya sumber daya budaya yang bisa menyatukan kita semua, dan menjadi inspirasi dalam banyak hal tentunya. Semangat itu yang ingin kami tularkan”, ungkap Barkhi, ketua pelaksana LUSTRUM VI UPBM.
Selain atraksi juga terdapat booth yang menampilkan foto-foto online campaign mereka melalui media social instagram. Bak pameran mini, booth ini berkonsepkan perkembangan budaya Indonesia mulai dari fashion¸permainan anak, music, hingga film selama 30 tahun ke belakang. Panitia juga membagikan stiker mengenai pentingnya melestarikan budaya.
“Semoga tahun depan kembali diadakan, acaranya menarik dan menyenangkan”, kesan dari Angga salah satu penampil dari UKM Rumah Gadang Telkom University.
Acara berakhir pukul 10.00 ditutup dengan penyerahan sertifikat apresiasi kerja sama dan makan bersama. Setelah Atraksi Randai, akan dilangsungkan puncak acara dari LUSTRUM VI UPBM yakni pagelaran akbar bulan April 2017 mendatang. Tentunya dengan kolaborasi yang lebih apik lagi dengan berbagai komunitas seni dan budaya yang ada di Bandung. Semoga semakin menginspirasi! (rel)