Galodo dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat sebagai banjir lumpur dan batu yang terjadi secara mendadak, kebanyakan di daerah lembah dan daerah yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung api. 50 lebih negara mengalami ancaman laten galodo. Berhubung lingkungan ekologi mengalami kerusakan yang semakin serius, maka sejak memasuki abad ke-20, frekuensi terjadinya galodo di seluruh dunia bertambah secara drastis, dan mencapai hampir seratus kali.
Namun, kali ini, Galodo dihadirkan Komunitas Seni Nan Tumpah dalam versi lain. “Galodo Dalam Tanda Kutip”, begitu Komunitas Seni Nan Tumpah memberinya nama. “Galodo Dalam Tanda Kutip” adalah produksi teater ke-20 Komunitas Seni Nan Tumpah berdasarkan naskah lakon yang ditulis oleh Karta Kusumah dan disutradarai oleh Mahatma Muhammad. Karta Kusumah menulis naskah lakon “Galodo Dalam Tanda Kutip” merujuk pada buku kumpulan puisi terbaru penyair Sumatera Barat yang kerap berbicara tentang kritik sosial dan respon terhadap peristiwa politik, Syarifuddin Arifin, yang berjudul “Galodo Antara Dua Sungai”.
Pertunjukan teater Komunitas Seni Nan Tumpah kali ini akan banyak menyorot persoalan sosial masyarakat dan peristiwa politik hari ini. Galodo menjadi sebuah metafora atas bencana yang datang menghantam dan memporak-porandakan berbagai sisi kehidupan sosial masyarakat dan akibat-akibat lain yang disebabkannya.
Pimpinan produksi “Galodo Dalam Tanda Kutip”, Brian Fadli Fahmi menerangkan, “Pertunjukan teater ini akan dipentaskan pada tanggal 23 Agustus 2015, pukul 20. 00 WIB, di Gedung Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat. Dalam pertunjukan ini, para aktor-aktor teater kawakan Sumatera Barat, seperti Muhammad Ibrahim Ilyas—yang juga merupakan Pembina Teater Imaji—dan Syarifuddin Arifin akan beradu akting dengan aktor-aktor muda, seperti: Halvika Padma, Fajry Chaniago, Andre Pratama, Tenku Raja Ganesha.” Selain itu, tambah Brian, “Juga akan ada Yunisa Dwiranda, Windi Fidia, Novi Delviana, M. Yusuf, Rizki Asrul, Emilya Dwi Cahya, Dwi Oktaviantika, Rahma Syafitri, dan Thahirah Amatullah.”
Harga tiket untuk pertunjukan ini adalah Rp. 20. 000 jika dibeli pada hari H. Pada hari-hari lain, ada potongan harga. Untuk info lebih lengkap silakan kunjungi akun Facebook Komunitas Seni Nan Tumpah atau hubungi 0821 8545 4598. ***