Ingin mengupdate status tanpa ketahuan siapa identitas kamu? Atau ingin curhat tapi tak ada orang lain yang tahu kalau itu curhatan kamu? Mungkin aplikasi ini bisa menjadi jawaban.
Selama ini kita mengenal social media sebagai media sharing atau berbagi informasi yang sangat terbuka, bahkan orang bisa mengetahui informasi detail mengenai siapa diri kita.
Inilah yang kemudian membuat pemuda asli Bukittinggi, Habibi Rizqi Ramadhan bersama ketiga temannya Asyraf Duyshart, Gujarat Santana dan Fachri menggagas aplikasi chatting Persona.
Dengan Persona seorang pengguna bisa dengan bebas berbagi informasi tanpa takut dirinya diketahui oleh orang lain. Ini juga menghindari rahasia pribadi pengguna terbongkar.
“Alasan aplikasi ini anonymous agar user dapat mengekspresikan perasaan tanpa perlu takut identitas atau rahasianya terbongkar. Kita memang tidak dapat menghentikan remaja Indonesia untuk bersosial media namun kita dapat memberikan media sosial yang lebih berproduktif dan bermanfaat,” jelas Habibi.
Habibi menjelaskan di Persona pengguna bisa berbagi tentang apapun yang mereka pikirkan, mereka rasakan baik tulisan ataupun gambar.
Selain itu pengguna juga bisa berbagi apa yang mereka rasakan secara publik ataupun secara private. Untuk berbagi secara private, kata dia, sharing dilakukan antara user A dan user B.
“Sharing secara private inilah yang kelak membuat obrolan menjadi lebih efektif serta sesuai dengan apa yang diharapan para user. Paling tidak mereka tidak akan di bully ketika curhat,” kata Habibi.
Beberapa fitur menarik lain dari Persona adalah emojivatar untuk mengekspresikan diri, selain itu ada juga fitur love yang nantinya bisa dikonversi menjadi koin yang bisa digunakan untuk berkonsultasi dengan para ahli dari Akademi Trainer yang didirikan oleh Jamil Azzaini.
Aplikasi Persona yang sudah hadir sejak 10 Februari 2014 tersebut kini telah mencapai hampir 7.000 download di Playstore. Habibi meyakini, aplikasi buatannya bakal memberikan kesempatan untuk lebih tumbuh pesat.
Persona secara konsep mirip dengan alikasi Secret yang baru saja mengumumkan penutupan layannya pada akhir bulan lalu. Aplikasi buatan Amerika Serikat bahkan sukses mengantongi pendanaan senilai 25 juta dolar AS pada Juli lalu dan memperoleh total pendanaan 35 juta dolar AS.
Namun menurutnya keberhasilan yang dicapai Secret di masa yang lalu mendorong ia dan teman-temannya untuk terus mengembangkan aplikasi Persona.
“Penutupan aplikasi Secret memang sungguh disayangkan. Tetapi apa yang terjadi di Secret, tentunya menjadi pelajaran buat kami dalam menghadirkan aplikasi yang bebas bully bagi para user yang menggunakannya,” kata Habibi.
Bagi Dunsanak yang tertarik untuk mencoba Persona bisa menginstallnya langsung dari Play Store atau melalui link INI