Blackberry kembali mengalami kerugian. Bahkan hingga 1 Maret lalu, kerugian yang dialami perusahaan asal Kanada tersebut mencapai angka 423 juta Dollar AS.
Bahkan karena kerugian tersebut CEO Blackberry, John Chen sempat mengatakan akan berhenti untuk memproduksi smartphone.
“Kalau saya tak bisa mendatangkan uang dari bisnis perangkat, saya tak akan terjun di bisnis handset,” ujar Chen dikutip dari Kompas Tekno.
Namun Chen belum menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Tapi ia mengatakan bahwa Blackberry bisa mendapat keuntungan dengan mengapalkan 10 juta perangkat per tahun.
Di masa jayanya Blackberry memang menjadi primadona di banyak kalangan, bahkan perusahaan asal Kanada tersebut sempat mengapalkan 52,3 juta perangkat pada 2011.
Namun kerugian yang dialami Blackberry mungkin akan membuat Chen melakukan beberapa rencana termasuk melakukan investasi dan kerjasama dengan berbagai perusahaan dan industri.
Yang jelas saat ini Chen telah memiliki beberapa rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.