Ratusan tahun yang lalu, Datuak Bandaro Kayo seorang penghulu suku Piliang akan malakukan prosesi pemasangan tiang rumah dalam pembangunan sebuah Rumah Gadang di Nagari Balai Tabuh, Sungayang, Tanah Datar.
Malam harinya sebelum pemasangan tiang rumah, Datuak Bandaro Kayo bermimpi bertemu dengan Syekh Ahmad. Dalam mimpi tersebut syekh Ahmad meminta kepada Datuak Bandaro Kayo untuk membuka perkampungan baru bernama Kampung Palangan.
Keanehan terjadi pada saat pemasangan tonggak (tiang) pertama rumah. Mula-mula terjadi gempa kemudian disusul hujan panas selama 14 hari 14 malam hingga akhirnya diadakan musyarawah. Pada saat musyawarah tersebut terdengarlah suara dari lubang tempat tiang.
Batu Angkek-Angkek yang Penuh Misteri
Batu Angkek-Angkek dalam Bahasa Indonesia berarti Batu Angkat-Angkat, dinamakan demikian karena pada waktu itu setiap orang ingin mengangkat batu yang berat pastinya tidak diketahui.
Menurut Bapak Alfi, Batu Angkek-Angkek pernah ditimbang. Namun setiap dilakukan penimbangan beratnya selalu berbeda-beda, tidak pernah tetap. Hal inilah yang kemudian mengundang penasaran banyak masyarakat dan mencoba untuk mengangkatnya.
Berdasarkan beratnya itu pula, Batu Angkek-Angkek kemudian menjadi ukuran bagi seseorang apakah keinginannya mudah dicapai atau tidak. Caranya dengan menyebutkan dalam hati sebuah keinganan lalu mengangkat Batu Angkek-Angkek, jika batu terasa sulit diangkat maka besar kemungkinan keinginan tersebut akan sulit terwujud. Begitu juga sebaliknya.
Jangan Sampai Syirik
Bapak Alfi sebagai generasi ke-7 penjaga Batu Angkek-Angkek mengingatkan kepada pengunjung agar jangan terjebak dalam kesyirikan terhadap Batu Angkek-Angkek.
Menurutnya, tidak benar jika ada yang menganggap bahwa Batu Angkek-Angkek dapat mengabulkan keinginan jika Batu berhasil diangkat. Ia juga melarang pengunjung percaya jika batu sulit atau mudah diangkat sebagai peramal masa depan.
Alfi menjelaskan mengangkat Batu Angkek-Angkek hanyalah bantuan sugesti. Jika Batu sulit diangkat maka disarankan pengunjung meningkatkan usahanya terhadap apa yang diinginkan.
Tata Cara Mengangkat Batu
Bagi Dunsanak mencoba mengangkat Batu Angkek-Angkek bisa berkunjung ke Kampung Palangan, Nagari Balai Tabuh, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Di sana Dunsanak akan disambut Bapak Alfi generasi ke-7 yang menjaga Batu Angkek-Angkek.
Adapun tata cara mengangkat Batu Angkek-Angkek adalah sebagai berikut:
- Membaca Salam sebelum memasuki rumah
- Duduk Bersimpuh menghadap kiblat
- Membaca Shalawat Nabi 3 kali
- “Ya allah hanya kepada Engkau, aku memohon dan Engkaulah yang mengabulkan …. (sebutkan niatnya) kalo diizinkan berilah pertanda ringankanlah batu ini”
- Lalu memegang batu sembari menunduk sambil diangkat perlahan ke pangkuan.
- Setelah berada di pangkuan batu diletakkan kembali
- Masukkan syarat seikhlasnya ke dalam kotak yang berada di dalam kelambu di samping batu angkek-angkek
- Lalu baca Salam sebelum meninggalkan lokasi
Nah itulah sedikit cerita dari Batu Angkek-Angkek yang misterius. Fakta lainnya menurut Bapak Alfi Batu Angkek-Angkek diperkirakan sudah berusia 500 tahun dan rumah yang ditempati sekarang sudah berusia 135 tahun. Di bagian belakang batu juga terdapat tulisan “Allah” dan “Muhammad”.