Masyarakat Sumatera Barat, khususnya etnis Minangkabau dikenal dengan budaya merantaunya, terutama bagi mereka yang masih muda. Hal ini juga tergambar dalam pepatah minang, “Karatau madang di hulu babuah babungo alun, karantau bujang dahulu, di kampuang paguno balun.”
Namun, tak semua anak muda Minang memilih untuk merantau, mengadu nasib di negeri orang. Banyak juga diantara mereka memilih untuk tetap di kampung halaman dengan berbagai alasan berikut:
1. Tidak mendapat izin dari orang tua
Banyak dari anak muda memilih untuk tidak merantau karena tak mendapat izin dari orang tua. Ada yang ngalamin kayak gini?
Biasanya alasannya macam-macam, ada yang karena berstatus anak tunggal, jadi orang tua mereka tak mengizinkan. Tapi biasanya, yang sering tak diizinkan merantau adalah mereka yang wanita. Orang tua mereka takut jika anaknya kenapa-napa.
2. Tidak bisa meninggalkan orang tua
Selain tak diizinkan orang tua, ada juga dari anak muda minang memilih nggak merantau karena tidak bisa meninggalkan orang tua mereka, karena kondisi tertentu.
3. Lebih nyaman tinggal di kampung halaman
Bagi sebagian orang, tinggal di kampung adalah sebuah kenyamanan. Meskipun materi mungkin tak sebanyak mereka yang merantau, namun semua serba tercukupi dan terpenuhi.
4. Sudah mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang cukup
Sudah diterima menjadi PNS, atau bekerja di perusahaan swasta dan sudah mempunyai gaji serta penghasilan yang cukup adalah alasan lain untuk tidak merantau. Karena tak ada lagi yang dicari di rantau, karena semua sudah didapatkan disini.
5. Malaih se
Ini tipikal mereka yang tidak punya alasan khusus untuk tidak merantau. Jawabannya cuma satu, “Malaih se.”
Kalau Dunsanank, apo alasan Dunsanak?