Sumatera Barat, bisa dibilang adalah satu Provinsi salah satu yang terindah di Indonesia. Keindahan alamnya membentang dari puncak gunung sampai ke dasar lautan. Budayanya kaya dan amat sangat beragam, setiap daerah memiliki kekhasannya tersendiri. Kulinernya? Jangan ditanya.
Berbeda dengan Provinsi lain di Indonesia yang mungkin banyak memiliki kekayaan alam berupa hasil tambang, di Sumbar itu semua tak ada. Salah satu modal yang dipunyai Sumbar adalah semua yang berhubungan dengan pariwisata. Dan sudah lama juga Sumbar berjualan pariwisata. Tapi ironisnya belum memberikan dampak signifikan bagi masyarakatnya.
Harusnya 5 Hal ini bisa membuat Sumbar dari Pariwisata, karena 5 ini adalah modal penting. Apa saja? Yuk simak.
1. Keindahan Alam
Siapa yang meragukan keindahan alam Sumbar? Keindahan alam Sumbar membentang dari puncak gunung hingga ke dasar laut. Ya, Sumbar memang terbilang memiliki alam yang lengkap. Memiliki gunung, perbukitan, dataran rendah, hingga bawah laut yang indah.
Dari puncak Gunung misalnya ada Gunung Marapi, Singgalang, atau Gunung Talamau yang memiliki telaga-telaga indah. Kita juga memiliki dua danau yang besar yaitu Danau Maninjau dan Danau Singkarak. Kita memiliki garis pantai yang panjang sehingga banyak pantai-pantai indah berpasir putih yang menunggu untuk dikunjungi. Belum lagi ombak-ombak di Mentawai yang merupakan salah satu destinasi terbaik para altet surfing Internasional. Kita memiliki modal yang lebih dari cukup.
2. Kuliner
Kuliner? Bicara soal kuliner di Sumbar semua orang mengakuinya, bahkan dunia internasional. Seperti yang kita tahu bahwa rendang dinobatkan oleh CNN menjadi makan terlezat nomor 1 di dunia. Nomor 1. Tak ada lagi di atas itu yang lebih lezat.
Apalagi bicara soal nasi padang, yang sudah terkenal kelezatannya seantero nusantara. Dan tentu saja yang masih misteri adalah porsinya yang lebih banyak ketika dibungkus.
3. Kekayaan Budaya
Selain keindahan alam dan kulinernya, Sumbar juga kaya akan tradisi dan budaya. Adat istiadat bahkan masih sangat kental dan masih dijalankan sebagian besar penduduknya yang merupakan suku Minangkabau. Meski masih satu suku Minangkabau, setiap daerah di Sumbar bahkan memiliki tradisi dan budaya yang khas. Tidak ada satu daerah dengan daerah lainnya yang memiliki adat sama persis.
Belum lagi Mentawai yang memiliki budaya khas tersendiri. Tato Mentawai bahkan dipercaya sebagai salah satu tato tertua di dunia yang masih ada hingga saat ini.
4. Event
Tapi sayangnya Sumbar masih minim event-event yang berkaitan dengan pariwisata. Satu-satunya event yang banyak menyedot perhatian setiap tahunnya mungkin hanya Tour de Singkarak. Lalu ada Tabuik di Pariaman yang cukup dinantikan. Sebenarnya modal antara keindahan alam, budaya dan kuliner bisa dipadukan dengan event-event tertentu yang bisa mendatangkan banyak wisatawan.
Sejauh ini untuk event sepertinya masih kurang. Kalau pun ada event promosinya masih belum maksimal. Promonya masih gitu-gitu aja sejak zaman “katumba.” Jadi, ya harap maklum kalau misalkan ada event-event yang diadain beberapa daerah justru sepi peminat.
5. Pemimpin
Nah, untuk memaksimalkan yang empat tadi Sumbar butuh pemimpin. Pemimpin yang gimana? Yang visioner, yang berpikiran maju dan punya konsep untuk mengembangkan Sumbar ke depan. Bukan yang cuma umbar janji dan cara kerja dan yang dikerjainnya itu ke itu aja kayak pejabat jaman-jaman dulu. Sekarang orang butuh sesuatu yang baru, cara-cara lama udah nggak efektif. Sekarang yang lebih dipake itu orang-orang yang kreatif. Bukan lagi pejabat-pejabat gendut yang kebanyakan lips service di Media.
Ada pemimpin kayak gitu di Sumbar? Ada, dari yang muda-muda pasti ada. Tapi kayak batu akik, mungkin mereka sekarang masih batu. Jadi biar bagus harus di asah dulu biar cantik dan berkilau.. hehe.