Merantau memang sudah menjadi kebiasaan bagi kebanyakan masyarakat Minangkabau. Terutama bagi mereka yang masih muda. Dengan berbagai tujuan, mereka pergi ke berbagai belahan bumi, tak hanya di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
Namun dibalik jauhnya pergi merantau, pasti selalu ada rasa kerinduan terhadap kampung halaman. Selalu ada hal-hal yang membuat kita yang merantau sesekali ingin melihat bagaiman kondisi kampung halaman, orang-orangnya, menikmati makanannya, merasakan kebersamaan dan keakrabannya.
Hal-hal berikut ini adalah yang biasanya selalu menjadi alasan kita para perantau untuk selalu merasa ‘Taragak Pulang Kampuang’.
1. Mandeh Kanduang
Disadari atau tidak hubungan kekerabatan Matrilineal yaitu berdasarkan garis keturunan ibu, membuat orang Minang lebih dekat dengan sosok Ibu atau Mandeh. Bahkan dalam banyak karya seni, cerita maupun lagu Mandeh selalu menjadi sosok yang sakral bagi orang Minang.
Bagi mereka yang merantau Mandeh tentu saja adalah salah satu alasan bagi mereka merantau, dan tentu saja alasan bagi mereka untuk selalu ‘Taragak Pulang Kampuang’.
Hanya sekedar melihat tatap matanya, bercakap-cakap dengannya hanya beberapa hari, adalah keinginan yang selalu diimpikan. Apalagi kalau hidup di rantau terasa sulit, pasti yang teringat di pikiran adalah Mandeh.
Betul tidak? 😀
2. Keindahan Alamnya
Siapa yang bisa membantah keindahan alam Ranah Minang? Dan ini adalah salah satu daya tarik yang selalu membuat para perantau Minang ingin pulang kampung.
Alamnya yang masih asri, udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang memanjakan mata. Semua ada disini, mulai dari puncak gunung hingga bawah laut.
3. Kulinernya Yang Memanjakan Selera
Salah satu alasan ‘taragak pulang kampuang’ itu adalah kulinernya. Karena walaupun Kuliner Minang ada di perantauan tapi rasanya nggak senikmat yang ada di kampung. Jadi selama di perantauan hasrat kuliner kita tak pernah terpuaskan.
Maka kampung adalah tempat memuaskan hasrat kuliner (dan memperbaiki gizi). Mau makanan berat ada, rendang, nasi kapau, itiak lado hijau, goreng baluik. Atau mau cemilan, pinyaram, bika, pinukuik, sarabi, karak kaliang, semua ada.
4. Berkumpul Dengan Keluarga Besar
Berkumpul dengan keluarga besar adalah hal yang membuat kita ‘Taragak Pulang Kampuang.’ Karena dalam budaya Minangkabau sebuah keluarga itu memang cakupannya cukup besar, apalagi kalau dulunya sang nenek mempunyai anak yang banyak.
5. Bertemu Dengan Teman-Teman Waktu Kecil
Salah satu kegiatan saat pulang kampung adalah bertemu dengan teman-teman kita sewaktu kecil dulu. Teman-teman saat mengaji di Surau, mandi di sungai atau bermain bersama.
Kalau Dunsanak, apakah yang membuat Dunsanak ‘taragak pulang kampuang?’