Lintau Buo, salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tanah Datar, bisa dibilang mempunyai daerah yang terbilang ekstrim. Jalanan arteri yang sisi kiri dan kanannya berdampingan langsung dengan bukit dan tebing, bisa dibilang sangat berbahaya jika pengendara kendaraan bermotor yang melewati daerah tersebut tidak berhati-hati.
Dengan adanya perbukitan dan tebing yang curam, daerah ini akan siaga 1 jika terjadi hujan dalam rentang waktu cukup lama atau hujan sebentar dengan intensitas deras.
Kemarin, Minggu (20/3), hujan deras yang mengguyur beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat mengakibatkan terjadinya bencana longsor yang berdampak pada terputusnya jalur lalu lintas dari Batusangkar menuju Lintau Buo.
Setidaknya ada 5 titik longsor yang dilansir oleh padangmedia dan menurut salah satu warga, Inda Azmi, longsor terparah terjadi di daerah kelok Tamam (menjelang Puncak Pato dari arah Batusangkar). Sebagian bahu jalan berjatuhan dan menimpa jalan yang ada di bawahnya sehingga tidak dapat dilewati.
Ade (26) salah seorang warga yang ditemui di lokasi longsor sekitar pukul 21.00 mengatakan, sejak sore tak satu pun kendaraan yang bisa melewati ruas jalan utama dari Lintau Buo ke Batusangkar. “Kayu-kayu membentangi jalan, ditambah material tanah,” ujar Ade kepada padek.co.
Tak lama setelah longsor terjadi, petugas BPBD Tanah Datar datang ke lokasi dengan membawa alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan. Sekitar pukul 01.00 wib (Senin, 21/3), jalur arteri yang menghubungkan kota dan kecamatan tersebut sudah bisa dilalui meskipun masih licin.
Kepala BPBD Tanah Datar, Mukhlis, menyatakan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Namun, masyarakat setempat dan pengguna jalan tetap diimbau untuk berhati-hati melalui kawasan tersebut.
Bencana longsor seperti selalu membayangi daerah Lintau Buo ini jika musim penghujan sudah datang. Sebelumnya, pada tahun 2015 longsor juga terjadi di beberapa tempat seperti di Gua Soda, (Nagari Pangian), Jorong Mawar II (Nagari Lubuk Jantan), dan Jorong Kawai, (Nagari Batubulek), serta memakan korban jiwa dan kerugian yang besar.
Berdasarkan data yang kami himpun, longsor di Goa Soda, Nagari Pangian yang terjadi pada 16 Mei 2015 yang lalu, memakan 1 korban jiwa dan 3 orang menderita luka berat dan ringan. Seluruh korban dievakuasi ke RSAM Bukittinggi setelah sebelumnya dibawa ke RSUD Tanah Datar.
Selanjutnya, longsor di Jorong Mawar II, Nagari Lubuk Jantan, Kecamatan Lintau Buo Utara yang terjadi pada 7 Desember 2015, mengakibatkan material longsoran menutupi badan jalan sehingga akses jalan ke rumah warga tertutupi tanah dan lumpur dan juga menghancurkan 5 unit rumah warga yang berada di bawah bahu jalan tersebut, seperti dilansir kabarancak.
Sedangkan longsor ketiga, bencana yang hanya berjarak 4 hari dari longsor sebelumnya yang terjadi di Jorong Mawar II, terjadi di Jorong Kawai, Nagari Batubulek. Tidak ada korban dari bencana ini. Hanya saja, material longsor seperti lumpur dan kayu-kayu besar yang tumbang, menutup jalan utama desa tersebut. Bahkan, pejalan kaki pun tak bisa melewati jalan karena seluruh badan jalan tertutupi menurut padangmedia