Memasuki musim mudik dan lebaran, komunikasi untuk menjalin silaturahmi menjadi salah satu hal yang tak terlepas dari penggunaan smartphone. Dan permasalahan daya tahan smartphone sampai saat ini masih menjadi salah satu kendala bagi setiap pemiliknya.
Komponen smartphone phone yang paling menjadi kendala tersebut adalah baterai, yang merupakan satu-satunya sumber tenaga perangkat. Ia mengalirkan tenaga untuk menyawai ponsel. Meskipun bisa di atasi dengan penggunaan Powerbank namun hal tersebut tidak bisa menggantikan penggunaan baterai.
Ada sejumlah cara mudah yang bisa dilakukan bagi pengguna smartphone untuk demi menjaga baterai agar tetap berkualitas dan kinerjanya terjaga, terutama saat harus melakukan perjalanan mudik.
Matikan Ponsel Ketika Tak terpakai
Saat melakukan penguncian layar (lock) atau mode standby memang bisa menambah daya tahan baterai, akan tetapi cara yang paling signifikan adalah mematikan ponsel ketika benar-benar tidak sedang digunakan atau saat Anda sedang tidak ingin diganggu oleh ponsel maupun urusan lain. Misalnya saat tidur dalam perjalanan. Mematikan ponsel sama dengan mengistirahatkan performa baterai untuk sementara waktu.
Matikan mode getar (vibrate)
Nada getar atau vibrate membutuhkan tenaga ekstra. Bandingkan jika Anda hanya menggunakan suara yang dihasilkan oleh speaker ponsel, dimana hasilnya akan jauh lebih menghemat baterai. Karena itu, lebih baik matikan feature vibrate, apalagi jika menyala secara bersamaan dengan nada dering suara.
Kurangi level terang (brightness) layar
Dari keseluruhan aktivitas pemakaian baterai, layar smartphone adalah komponen yang perlu pasokan tenaga terbesar. Anda bisa melakukan inisiatif dengan mulai menyesuaikan tingkat kecerahan layar dengan mata Anda. Jika tidak perlu sampai level keterangan yang tinggi, dan sebaiknya dikurangi.
Persingkat aktivitas layar
Banyak orang tidak memahami betapa boros energinya saat layar menyala tak terpakai. Seringkali ketika tidak terpakai, layar menyala terus bahkan jauh lebih lama ketimbang saat Anda gunakan sebelumnya. Hal ini jelas pembiaran yang sangat tidak efisien. Karenanya, mulailah melakukan kebiasaan mengunci (lock) layar begitu sudah tidak digunakan. Seting durasi timeout layar sependek mungkin.
Tutup aplikasi yang sudah tidak terpakai
Pada saat menggunakan smartphone, biasanya pengguna bisa membuka beberapa aplikasi dalam sekali waktu. Biasanya aplikasi media sosial dan chatting adalah aplikasi yang sering digunakan. Penggunaan smartphone mungkin tidak sadar, bahwa ketika menambah satu aplikasi sesungguhnya ia mulai mengonsumsi baterai. Apalagi jika aplikasi-aplikasi dengan ukuran file besar seperti game. Hal ini akan diperparah jika ketika Anda selesai menggunakannya lalu tidak segera Anda non-aktifkan dan berpindah ke aplikasi lain.
Matikan Bluetooth dan Wi-Fi saat tak digunakan
Jika sudah tidak lagi digunakan, segera matikan media pengubung jaringan seperti bluetooth, GPS dan wifi karena akan sangat menguras sources baterai. Anda bisa bayangkan konsumsinya jika semua dalam kondisi aktif saat tidak digunakan.
Hindari Low Bat.
Jangan terlalu sering membiarkan baterai Anda dalam kondisi low bat. Sebaiknya segera charge baterai sebelum mencapai dibawah 20%. Itulah mengapa smarphone Anda akan selalu memberi peringatan jika baterai sudah di bawah 20%. Jika perlu selalu bawa powerbank jika sedang melakukan perjalanan jauh, seperti mudik.
Jangan Gunakan Ketika Charging.
Ketika dalam proses pengecasan, sebaiknya Anda tidak menggunakan smartphone Anda untuk menjalankan aplikasi, terutama memainkan game berkapasitas besar. Hal tersebut akan menyebabkan baterai menjadi cepat panas dan rusak, karena saat pengisian daya dipaksa mengkonsumsi daya dengan jumlah yang besar