Curhatan Warganet Sumbar Ketika Transportasi Online Ditolak

Sejauh ini pun selama saya menggunakan gojek,saya selalu mendapatkan driver yang sopan dan ramah. Jadi saya merasa aman dan nyaman menggunakan transportasi ini.

Untuk angkutan umum,khususnya angkot,saya merasa tidak terlalu bermasalah dengan angkutan ini. Hanya saja cukup sering saya naik angkot yang sopirnya membawa ugal-ugalan,merem mendadak sehingga kami penumpang yang duduk di dalamnya saling kebentur dan syok. Selain itu sopirnya juga tidak peduli dengan pengguna jalan lainnya. Seolah-olah jalan raya milik mereka sendiri. Saya sering melihat kecelakaan gara-gara sopir angkot yang tiba-tiba ngerem dan berhenti di jalan seenaknya.

Saya bukan bermaksud menyudutkan sopir angkot,tapi ini adalah pendapat saya secara umum. Masih ada sopir angkot lain yang jujur,ramah,dan tidak ugal-ugalan. Saya pun merasa terbantu dengan adanya angkot jika saya ingin bepergian ke tempat yang tidak begitu jauh atau tidak membawa barang yang banyak. Saya menggunakan kedua macam transportasi ini sesuai dengan kebutuhan saya.

Tapi dengan menutup gojek,saya rasa itu bukan langkah yang cukup bijak. Gojek ditutup agar angkot mendapatkan pelanggannya kembali,agar penghasilan mereka bertambah lagi. Bukankah itu tidak adil?para driver gojek kan juga manusia,mereka juga butuh pekerjaan dan pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya. Bukankah pemerintah harusnya mengapresiasi transportasi ini. Dengan adanya gojek, masyarakat dapat mengakses transportasi yang lebih aman dan nyaman.

Angkot dan gojek memiliki perannya masing-masing dalam memenuhi kebutuhan transportasi bagi masyarakat Padang.

Terima kasih