Dari Dirja M. Iqbal
Assalamualaikum
Selamat siang Rakyat Sumatera Barat. Salam sejahtera untuk kita semua.Langsung saja, sedikit curahan hati soal polemik transportasi di Nagari ini, Ranah Minang tercinta. Saya seorang karyawan swasta, mungkin saya bukan pemakai tetap angkot ataupun transportasi Rakyat lainnya termasuk ojek online. Saya lebih senang naik motor kemanapun, kapanpun, serta dimanapun. Namun saya ikut memperhatikan perkembangan soal kisruh angkot dan transportasi online di Sumatera Barat, khususnya kota Padang.Sebenarnya saya merasa sedih, ketika kejadian seperti ini malah hadir di kota Padang tercinta. Demo armada angkot menolak kehadiran transportasi online di kota Padang. Bukan soal pro atau kontra, hanya saya memandang adanya penolakan kepada satu aspek moda transportasi yang lebih maju, lebih canggih, praktis, dan (bukan tidak mungkin) lebih aman.Kenapa?1. Transportasi online ini bentuk adaptasi terhadap perubahan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat.2. Transportasi online ini telah membuka lapangan kerja bagi ribuan orang, baik sebagai mata pencarian sampingan, bahkan mata pencarian utama.3. Angkot juga tidak salah semua, banyaknya perpindahan jumlah penumpang ke transportasi online, jikapun ada alasan kualitas dan layanan angkot, saya yakin ini masih soal oknum sopir dan soal eksternal seperti copet, pengamen, pengemis, pedagang asongan, semprot parfum dll.4. Jikapun ada kisruh, saya berharap mohon segera akhir, dan mari duduk bersama mencari solusi. Jangan sampai terulang kejadian seperti di Jakarta sana, dimana terjadi keributan dan tindakan anarkis. Ingat, masyarakat Minangkabau kental akan agama dan adab /taratik. Bukan orang Minang namanya jika sampai rusuh apalagi anarkis. Atau bisa jadi Minang nya habis, tinggal Kabau.5. Pihak pemko /pemda /pemprov dan DPRD mohon lebih peduli pada kelancaran transportasi massal di Sumatera Barat ini. Mohon perhatikan kebawah juga, jangan hanya sibuk dengan urusan di tingkat kalian semata. Bukan rahasia kualitas jalan dan terminal di Sumatera Barat masih jauh dari kata layak. Mau bukti, lihat kota Padang, ada terminal yang layak gak? Atau lihat kualitas angkot kota Padang, terutama yang ceper dan ngebut2, itu layak jalan gak bos? Atau lihat apa kontribusi nyata pembuat keputusan di kota ini, ada kontribusi bagi perbaikan sarana dan prasarana transportasi gak bos?Mohon para pejabat daerah, DPRD, Kepolisian, Dishub, Organda, Pemilik armada angkot, perwakilan masyarakat hingga para ahli di bidang IT, Transportasi, Ekonomi, Agama dll, yuk kumpul bersama cari solusi semrawutnya transportasi kota ini. Oke sejak ada transpadang, lumayanlah membantu. Walaupun pas jam sibuk, tetap saja sesak, namun lumayan untuk ukuran ongkos segitu. Namun apa itu cukup? Belum pak.Transportasi online sih pada dasarnya bermanfaat, karena mobilitas dan ongkos yang dibayar bisa dibilang sebanding dengan layanan yang diterima. Bahkan ada beberapa layanan yang sangat bermanfaat, contoh jasa pembelian makanan, pengiriman pesan/ barang, dll. Jika ini dihapus, tentu akan berpengaruh pada gaya hidup sebagian masyarakat (yang baru belajar) modern di kota Padang.Saya berharap, ada kesempatan untuk duduk bersama, membahas kisruh ini agar tak berkepanjangan. Gak perlu lama2, cukup masing2 pihak buat konsep sendiri, lalu bahas dan bicarakan di tempat netral dan disaksikan banyak pihak. Sehingga tanpa nunggu waktu lama, tanpa membuang anggaran, masalah seperti ini segera selesai.Saat buru-buru, saya naik angkutan online. Mahal sedikit tapi menang di waktu. Saat saya tidak buru-buru, atau pas cuaca kurang bagus, saya tetap kok asik aja naik angkot. Ini misal ya bos. Belum lagi masing2 pengalaman penumpang lainnya. Saya kadang merasa nyaman dalam angkot, terlebih jika sopir nya adem kala nyetir, nyetel lagu favorit atau mungkin desain interior angkotnya bagus dan kreatif gitu, bikin penumpang betah. Namun jika sopir angkotnya amburadul, ngebut bagai mirip syuting film, bahkan pernah ada yang nabrak ampang – ampang perlintasan Kereta api, ini bukan selera saya.Mari perbaiki bersama keadaan ini, yang transportasi online, coba dibantu juga. Mana tau bisa buat solusi berupa aplikasi yang akan berdayakan juga para sopir angkot ini. Ya mungkin gak harus pindah armada semua, tapi setidaknya ada kontribusi juga untuk mereka. Kasihan kalau mereka narik tapi gak cukup terus buat setoran. Bagaimana mau kasih makan anak istri kan.Saya juga pernah naik transportasi online, gila malah, drivernya sampai ngebut gitu demi ngejar poin. Jadi sama saja kan, semua tetap butuh solusi. Masing-masing ada plus minus, kurang lebih dan hal-hal lainnya yang memengaruhi kualitas dan layanannya ke penumpang.Mari utamakan akal sehat, musyawarah untuk mufakat. Semoga kota ini tetap damai dan rukun. Itu saja pinta aku bos.Salam Satu Aspal
Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022