Hampir lebih satu bulan kabut asap kiriman dari pembakaran hutan propinsi tetangga dalam sepekan terakhir dirasa semakin pekat. Warga mulai mengeluh. Tidak saja di luar rumah, di perkantoran pun dampaknya mulai terasa.
Akibatnya, Pemda Dharmasraya terpaksa meliburkan kegiatan belajar bagi siswa TK dan PAUD selama dua hari kemarin. Pasalnya, kandungan partikel berbahaya di dalam kabut asap rentan menyerang anak-anak.
“Kita berharap dalam beberapa hari ke depan segera turun hujan sehingga kabut asap dapat berkurang,” ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dharmasraya Drs. Sutadi.
Menurutnya, jika kabut asap tidak berkurang, bukan tidak mungkin kegiatan belajar kembali diliburkan. “Utamanya murid-murid TK dan PAUD. Karena usia mereka masih kecil rentan terserang dampak kabut asap,” imbuhnya.
Adapun untuk siswa sekolah lainnya, pihaknya belum berencana untuk meliburkan. Namun dirinya mengimbau agar secara mandiri dapat menggunakan masker saat berangkat sekolah maupun saat berada di kelas.
Meski demikian, dirinya mengaku bimbang. “Jika diliburkan takutnya mengganggu kegiatan PBM. Tapi jika tidak, kesehatan anak didik bisa terganggu. Karena itu secara mandiri diantisipasi saja dengan selalu memakai masker saat di luar kelas,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya drg. Erina, MKM mengatakan dampak terhirupnya kabut asap, di antaranya sesak napas dan gatal-gatal tenggorokan. “Jika sudah parah, dapat menyebabkan infeksi atau radang tenggorokan yang disebut ISPA. Karena itu, pemakaian masker bisa untuk menghindari dampak akibat menghirup kabut asap,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Bupati Dharmasraya H. Adi Gunawan mengimbau warganya agar mewaspadai dampak kabut asap yang selama beberapa hari semakin pekat. Pasalnya, Dharmasraya berbatasan langsung dengan Provinsi Riau dan Jambi, tempat diduga titik api berasal.
“Masyarakat terutama pengguna jalan agar berhati-hati dan bila perlu menyalakan lampu agar dapat saling mengetahui untuk menghindari kecelakaan,” himbau Bupati.
Bahkan jika tidak ada kepentingan yang mendesak, Bupati meminta sebaiknya warga mengurangi aktivitas di luar rumah dan memakai masker. “Bagi pengguna jalan agar saling menghormati, karena terutama saat pagi hari jarak pandang sangat dekat. Sebaiknya menjaga kecepatan karena sangat berbahaya jika sewaktu-waktu rem mendadak,” ungkapnya. (sumbaronline)