Sebagian masyarakat tentu banyak yang bertanya-tanya, Kapan Kereta Api ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akan beroperasi? Mengingat saat ini jalur tambahan yang dibangun sepanjang 4,2 KM menuju BIM telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan.
Kementerian Perhubungan melalui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan Kereta Api menuju BIM baru akan beroperasi pada akhir tahun 2016. “Selesainya dan langsung beroperasi itu pada akhir 2016,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan seperti ditulis oleh detik.com
Jalur Kereta Api menuju BIM akan dimulai dari Stasiun Simpang Haru, Padang menuju Stasiun Duku lalu terus ke BIM. Jalur tersebut sudah termasuk jalur baru yang telah selesai dibangun sepanjang 4,2 KM.
Sebelumnya pemerintah menargetkan Kereta Api ke BIM sudah beroperasi pada Agustus 2016. Namun, melalui arahan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Kereta Api yang sudah berada di Stasiun Simpang Haru tersebut diberikan kepada Solo untuk dioperasikan sebagai KA Perintis Wonogiri dengaan jalur Wonogiri-Purwosari.
Kereta Api yang sebelumnya disediakan tersebut adalah kereta buatan PT. Industri Kereta Api, Madiun, Jawa Timur. Terdiri dari 3 kereta dengan nomor K3 2 11 01, K3 2 11 02, dan K3 2 11 03. Kereta Api ini sebelumnya telah sempat mencoba jalur kereta ke bandara yang baru saja selesai pada 25 Februari 2016 lalu.
Sebagai penggantinya pemerintah akan memesan kembali Kereta Api menuju BIM ke Korea Selatan. Rencananya Kerta Api tersebut sama dengan yang digunakan di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara.
“Lokomotif yang akan dipakai di sini nantinya mirip dengan yang ada di Bandara Kualanamu sekarang. Jadi, kita menunggu itu sebelum Agustus nanti akan difungiskan,”ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumbar, Amran seperti ditulis oleh HarianSinggalang.
Rencana pengadaan transportasi Kereta Api menuju BIM sendiri memang sudah lama. Wacananya sendiri sudah bergulir sejak 2010 dan pembangunannya baru dimulai tahun 2012 lalu dan akhir 2015 jalur tambahan sepanjang 4,2 KM baru selesai dibangun.
Kereta Api menuju BIM sendiri berbeda dengan yang ada di Kuala Namu. Di Kuala Namu pembangunan dan pengelolaan dilakukan oleh pihak swasta yaitu PT Railink. Sementara pembangunan jalur Kereta Api menuju BIM dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 127,5 Miliar.
Dengan adanya Kereta Api ini tentu saja akan menambah alternatif transportasi yang bisa digunakan masyarakat untuk berangkat menuju Bandara Internasinal Minangkabau.