Pertemuan Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) beserta Southest Asian Zoo Association (Seaza) dengan Presiden Jokowi akhir September 2015 membuat Kebun Binatang Bukittinggi atau Taman Marga Satwa dan Budaya Kinanta (TMSBK) ditunjuk sebagai pilot project revitalisasi kebun binatang milik pemerintah di Indonesia.
Kebun Binatang Bukittinggi pun akan direnovasi secara besar-besaran dan akan didesain ulang. Nantinya diharapkan Kebun Binatang Bukittinggi dapat menampung jumlah pengunjung hingga 800.000 pengunjung per tahun. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah kunjungan saat ini yaitu 400.000 per tahun.
Seperti ditulis antarasumbar tahap renovasi saat ini saat ini telah memasuki tahap pembuatan grand design dan penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang semuanya dilakukan oleh tim konsultan dari luar negeri.
Dana renovasi Kebun Binatang Bukittinggi sendiri didanai oleh pemerintah pusat dengan biaya kurang lebih Rp 105 Miliar. Angka tersebut kemungkinan masih bisa berubah tergantung dari survey tim konsultan.
Pengerjaan renovasi sendiri akan dimulai pertengahan tahun ini dan diperkirakan akan memakan waktu selama 2 tahun. Dan selama masa renovasi tersebut Kebun Binatang Bukittinggi akan ditutup untuk umum. Selain renovasi kandang, pihak TMSBK juga melakukan pembinaan kepada para penjaga satwa untuk meningkatkan kemampuan mereka.
“Saat ini ada 50 orang petugas terdiri dari petugas perawatan satwa, kandang, pakan, kebersihan, keamanan dan ketertiban. Umumnya petugas penjaga satwa tidak memiliki latar belakang konservasi, namun memiliki kemauan untuk berdekatan dan menjaga satwa,” kata Kabid TMSBK Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bukittinggi, Ikbal seperti ditulis antarasumbar.
Sebagai informasi saat ini TMSBK menghasilkan retribusi sebesar Rp 6 Miliar per tahun. Dengan adanya renovasi ini diharapkan angka tersebut bisa naik dua kali lipat pada tahun pertama pembukaan setelah renovasi.
Selain itu di Kebun Binatang Bukittinggi sendiri nantinya akan ada 50 spesies, satwa Indonesia, 11 spesies satwa luar negeri dan 9 spesies ikan endemik Sumatera yang dilindungi. Untuk itu pihak pengelola Kebun Binatang Bukittinggi telah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.