Pendirian ritel modern Minang Mart yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Sumbar dengan mengkolaborasikan tiga BUMD mendapat penolakan dari Forum Lintas Organisasi Ritel Sumatera Barat.
Ritel Minang Mart yang digagas sejak pertengahan tahun lalu tersebut dibuat dengan kolaborasi Bank Nagari, Jamkrida dan PT Grafika. Namun, setelah beroperasi akhir november lalu Minang Mart dianggap melenceng dari konsep yang semula dicetuskan.
“Pendiriannya tidak lagi sesuai dengan gagasan awal gubernur ketika peluncuran Minang Mart di Bank Indonesia dan di rumah dinas gubernur waktu itu,” kata juru bicara Forum Lintas Organisasi Ritel Sumbar, Firdaus seperti dikutip dari antarasumbar.
Menurut Firdaus salah satu hal yang melenceng dari ide awal Minang Mart adalah pendirian bangunan baru. Saat ini dua unit Minang Mart yang telah beroperasi merupakan bangunan baru yang didirikan, padahal awalnya hanya merangkul pedagang dan kedai yang sudah ada lalu dibranding dengan Minang Mart.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur dalam rapat persiapan peluncuran Minang Mart pada 23 Mei 2016 lalu.
“Kita bukan membangun, tapi merangkul pedagang untuk ikut bergabung, kita pastikan kita akan memasok barang dengan harga murah dibanding distributor lainnya. Kalau mereka kurang modal, kita sediakan bantuan kredit berbunga rendah. Tapi ini bukan bisnis waralaba, ini semacam konsolidasi. Kalau pedagang itu hanya ambil pasokan dari kita sebagian saja tidak apa-apa,” kata Gubernur seperti dikutip dari RRI.
Dengan adanya penambahan bangunan baru yang sudah berjalan pada dua unit Minang Mart yang beroperasi Firdaus menganggap Gubernur telah mengingkari janjinya.
Hal ini menurutnya juga akan memberikan dampak buruk. Menurut Firdaus jika hal ini dilanjutkan maka ritel-ritel modern akan mulai memasuki Sumatera Barat dengan menggunakan nama-nama lokal. Dan hal ini akan berdampak buruk pada pedagang-pedagang kecil.
Dalam rencananya Minang Mart ditargetkan berjumlah 1.000 unit yang terbagi ke dalam empat kelas dari A sampai D. Pruduk pertanian, perikanan dan perkebunan yang dijual di Minang Mart diklaim akan dibeli langsung kepada petani dan dijual dengan harga wajar.