Wilayah yang cukup luas membuat Sumatera Barat membutuhkan transportasi massal yang cukup efektif untuk melakukan perpindahan barang maupun orang. Dan kereta api adalah salah satu solusi akan kebutuhan transportasi massal tersebut.
Namun sayangnya sebagian besar jalur kereta api di Sumbar telah lama tidak beroperasi. Baru dalam beberapa tahun belakangan ini jalur Padang – Pariaman yang diaktifkan kembali.
Tingginya kebutuhan masyarakat akan transportasi membuat pemerintah mulai bergerak untuk melakukan aktifasi kembali jalur kereta api di Sumatera Barat. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan rilis dari antarasumbar pemerintah menyediakan dana hingga Rp 2,7 triliun untuk mewujudkan rencana tersebut.
Bahkan dalam Rapat Koordinasi Rencana Reaktivasi Jalur Kereta api dan percepatan pembangunan kereta api trans Sumatra di Padang Gubernur Sumbar menegaskan bahwa aktifasi jalur Kereta Api di Sumbar bukanlah rencana lagi tapi sudah mulai dilaksanakan.
“Ini bukan rencana lagi, tetapi telah dimulai. Bupati dan wali kota harus segera menyosialisasikan pengaktifan kembali seluruh jalur kereta api ini, terutama pada masyarakat yang menempati tanah PT. Kereta Api Indonesia (KAI),” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno seperti ditulis antarasumbar.
Namun aktivasi kembali jalur kereta api di Sumbar bukanlah hal mudah. Tantangan yang dihadapi Dinas Perhubungan dan PT KAI adalah lahan-lahan mereka yang selama ini tidak terpakai telah ditempati oleh warga bahkan dibangun bangunan semi permanen di atas lahan tersebut.
Untuk itu Gubernur Sumbar pun menegaskan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk aktif membantu melakukan pembebasan lahan agar rencana aktivasi jalur kereta api di Sumbar semakin cepat dilaksanakan.
“Pembebasan lahan yang digunakan untuk berbagai keperluan baik oleh masyarakat dan pemerintah daerah, itu semua tanggungjawab Pemda Kabupatan dan Kota. Kalau tidak anggaran yang ada tidak bisa digunakan dan itu sangat merugikan Sumbar,” kata Gubernur seperti ditulis GoSumbar.
Untuk aktivasi kembali jalur kereta api Sumbar menurut Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI), Divisi Regional (Divre) II Sumbar, Sulthon Hasanudin lahan yang harus dikosongkan 11.75 meter sepanjang jalur kereta.