Sebanyak 10 unit bus Trans Padang bantuan Kementerian Perhubungan RI yang tiba awal bulan lalu, mulai resmi beroperasi pada Kamis, 13 Februari 2014 di Kota Padang.
Selama sosialisasi hingga tiga minggu kedepan, masyarakat pengguna bus massal ini tidak dipungut ongkos alias gratis. Selanjutnya akan diberlakukan tarif untuk Rp 3.500 untuk umum dan Rp 1.500 untuk pelajar.
Kehadiran bus Trans Padang mengambil rute dari Jalan Bagindo Aziz Chan, Batas Kota Padang mulai pukul 06.00 – 20.00 itu, diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna transportasi publik ini. “Mulai besok (13/2, red), masyakarat Padang sudah bisa merasakan keamanan dan kenyamanan pengguna bus ini,” ujar Wali Kota Padang Fauzi Bahar kepada wartawan usai launching bus Trans Padang di halaman gedung Bagindo Aziz Chan, (13/2) seperti dikutip dari Padang Ekspres.
Dia mengakui jumlah bus yang ada saat ini masih kurang. Namun, pemko sudah berupaya meminta lebih ke pusat, tapi dari 20 bus yang diminta hanya 10 bus yang disetujui.
Fauzi Bahar berharap kepada masyarakat ikut mendorong eksistensi bus massal tersebut. Soalnya, beberapa bulan ke depan, Kemenhub melakukan evaluasi. Jika hasilnya menunjukkan keberhasilan, tidak tertutup kemungkinan jumlahnya ditambah.
Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Kemenhub RI, Rasman Ginting menilai, keberadaan bus tersebut sangat efektif mengurai kemacetan. Keberadaan bus ini diharapkan dapat mengubah kesan “amburadulnya” pengelolaan bus massal di Padang.
Rasman mengakui masih banyak persiapan lainnya yang perlu disempurnakan. Namun, dia minta agar semua itu tidak dijadikan persoalan serius. Itulah sebabnya, sambil berjalan kekurangan tersebut dibenahi, agar pelayanan maksimal betul-betul bisa diwujudkan.
“Jadi, ini perlu kita dukung. Yang jelas, kita tidak akan membiarkan begitu saja, melainkan terus melakukan pembinaan untuk mengisi kekurangan-kekurangan,” sebutnya.
Ketua Organda Kota Padang, Yul Akhyari Sastra menilai bus Trans Padang ini adalah aset pemko yang perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Terutama, untuk menata sistem transportasi di kota bingkuang ini. “Kalau memang ada persoalan dalam pelaksanaan nantinya, mari kita selesaikan secara bersama-sama. Sebab, tujuan bus itu juga untuk kemudahan kita bersama,” ungkapnya.