Masjid Raya Sumbar Jadi Tempat Favorit untuk pengamatan dan mengamati Gerhana
Fenomena langka terjadi tiga sekaligus dalam waktu bersamaan pada rabu (31/1) malam. Fenomena tersebut yaitu Supermoon, Blue Blood Moon dan Gerhana Bulan Total.
Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Supermoon sendiri merupakan fenomena bulan berada pada titik terdekat dengan bumi sehingga terlihat lebih besar dari biasanya. Sedangkan Blue Blood Moon adalah fenomena dimana bulan tampak merah kebiruan. Fenomena ini menyita perhatian masyarakat karena tiga momen bersamaan seperti ini terjadi sebelumnya pada 152 tahun lalu.
Beberapa hari sebelum terjadinya Gerhana Bulan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno telah mengeluarkan surat edaran agar melakukan shalah khusuf atau shalat gerhana.
Di banyak masjid di Kota Padang saat kami pantau seusai maghrib banyak melakukan shalat khusuf, beberapa melakukannya langsung setelah shalat maghrib karena memang proses gerhana sudah dimulai. Beberapa melaksanakannya setelah shalat isya.
Di Masjid Raya Sumbar masyarakat ramai berdatangan untuk melaksanakan shalat khusuf. Bahkan masjid penuh hingga ke lantai 3. Di pelataran masjid juga disediakan teropong bagi masyakarat yang ingin mengamati gerhana. Selain itu ada juga layar besar yang disediakan pengurus masjid.
Setelah shalat isya berjamaah langsung dilaksanakan shalat khusuf di Masjid Raya Sumbar. Tampak malam itu masjid raya sumbar penuh oleh jamaah yang datang secara khusus untuk shalat khusuf dan melihat fenomena gerhana bulan total.
Gubernur Irwan Prayitno bersama Kakanwil Kemenag Sumbar, Forkopimda, Kepala OPD dilingkungan Pemprov Sumbar dan sejumlah tokoh masyarakat juga hadir pada pelaksanaan shalat khusuf di Masjid Raya Sumbar.