Cuaca ekstrim yang melanda sejumlah daerah di Sumbar akhir-akhir ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir Juli nanti. Menyikapi kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Budi Samiaji menyebutkan, cuaca ekstrim ditandai badai disertai hujan lebat Rabu (18/6) sore hingga malam lalu, timbul karena adanya tekanan rendah di Samudera Indonesia, persisnya berpusat di sebelah barat Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Tekanan rendah itu disebabkan kenaikan suhu secara signifikan dengan rentang waktu lumayan lama. “Tekanan di daerah tekanan rendah itu mencapai 1006 milibar sampai 1008 milibar. Kalau suhu di permukaan laut cukup hangat di kisaran 32 derajat celcius,” ungkap Budi kepada Padang Ekspres (19/6).
Dia memprediksi, tekanan rendah tersebut akan berlangsung hingga akhir Juli mendatang atau dalam bulan Ramadhan. “Kalau sudah terjadi seperti saat ini, biasanya juga terjadi tiga hingga enam hari ke depan. Tapi diprediksi hingga akhir Juli mendatang,” ucapnya.