PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“Perseroan”) terus mengoptimalkan pasar regional ditengah ketatnya persaingan pasar semen domestik. Pada periode Januari hingga November 2019, Perseroan berhasil mencatatkan volume penjualan ekspor sebesar 3,87 juta ton dari fasilitas produksinya di Indonesia.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono mengatakan, “Diluar SBI, ekspor Perseroan dari Indonesia pada periode Januari – November 2019 naik 19,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu. Semen Indonesia sendiri saat ini sedang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, dan Timor Leste”.
Saat ini, Perseroan telah mengoptimalkan seluruh fasilitas distribusi baik utilisasi maupun kapasitasnya untuk mendukung pengiriman produk ke kawasan regional. Selain itu, Peseroan aktif mengikuti berbagai forum pameran dan misi dagang untuk memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan dan menjajaki pasar baru di kawasan regional. Lebih lanjut, Sigit Wahono mengatakan bahwa pengelolaan pasar eskpor Perseroan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Internasional.
Untuk pasar dalam negeri, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen di Indonesia hingga November 2019 masih mengalami penurunan sebesar 0,34% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Total penjualan semen domestik sampai dengan November 2019 tercatat sebesar 63,23 juta ton atau mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 63,44 juta ton.
Seiring dengan pelemahan pasar semen nasional, volume penjualan domestik Perseroan diluar SBI hingga Oktober 2019 mengalami penurunan sebesar 3,18% menjadi 24,26 juta ton dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar 25,05 juta ton. Penjualan domestik SBI juga mengalami penurunan sebesar 1,79% menjadi 9,51 juta ton.