Pemerintah Jerman mengaku tertarik bekerja sama dengan Indonesia dalam pembangunan dan pengembangan bisnis berbasis ramah lingkungan. Jerman melalui Bank Pembangunan Jerman menawarkan utang yang jumlahnya mencapai puluhan triliun rupiah.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Witschel mengatakan, pihaknya saat ini menyiapkan dana mencapai 2 miliar euro atau setara dengan Rp 31,6 triliun terkait pembangunan di sektor energi serta lingkungan hingga tahun 2019 di Indonesia.
“Saat ini kami mempunyai dana sebanyak dua miliar euro untuk digunakan pengembangan pembangunan berbasis ramah lingkungan di Indonesia,” ucap Witschel seperti dilansir Antara, Selasa (1/9).
Witschel menegaskan, dana tersebut akan dipakai untuk pembangunan sumber daya energi terbarukan. Mengenai tenor peminjaman akan disesuaikan dengan kebutuhan dari Indonesia.
“Teknis peminjaman akan dibicarakan nanti dengan pihak-pihak terkait di Indonesia,” katanya.
Dia menjelaskan alasan bekerja sama dengan Indonesia adalah karena faktor kebutuhan global, karena tingkat polusi di Indonesia sudah tergolong tinggi.
“Polusi dan gangguan alam menjadi faktor utama, jika Indonesia mampu berkembang tanpa menambah polusi itu menjadi keuntungan juga bagi Jerman dan dunia,” katanya.
Dua sektor terbesar akan digunakan oleh PLN dan Pertamina sebagai upaya mencapai target masing-masing, khusus PLN akan digunakan sebagai pengembangan jaringan listrik di seluruh daerah di Indonesia.
Selain itu, Bank Pembangunan Jerman tidak akan mewajibkan Indonesia untuk membeli atau menggunakan perlengkapan yang berasal dari Jerman sebagai perjanjian kerja sama.
“Biasanya kami memasukkan klausul dengan menggunakan perlengkapan dari Jerman dalam perjanjian, namun kali ini tidak, karena Indonesia dan Jerman saya rasa sudah mempunyai hubungan yang baik hingga saat ini,” katanya.
Merdeka