Secara Umum Hutang menurut Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) dibagi 2:
1. Good Debt
Hutang yang membuat kita lebih kaya dari sebelumnya dan biasanya digunakan sebagai leverage (daya ungkit).
2. Bad Debt
Hutang yang membuat kita miskin seperti berhutang untuk keperluan yang tidak penting seperti keperluan rumah tangga dan gaya hidup. Rentenir untuk keperluan bisnis, investment debt yang sudah tidak dapat membiayai diri sendiri dan bunga bank juga juga termasuk bad debt. Harus dimengerti bahwa Bad DEBT IS SLAVERY.
Kapan boleh berhutang? Berhutang dibolehkan ketika bisnis sudah mulai growth (naik terus), ketika bisnis sudah jalan dan terlihat prospeknya, bukan saat start (memulai) bisnis.
Pada saat memulai bisnis, gunakanlah investor. Begitu juga di saat bisnis menurun (setelah puncak kurva pertumbuhan bisnis yang akan menimbulkan panic financing), sangat dianjurkan untuk tidak berhutang.
Sangat berbahaya kalau berhutang disaat panic financing. Sebagian besar orang nekat meneruskan pembayaran hutang dengan alasan menjaga integritas. Takut credit rate-nya naik jadi collect 3 atau lebih. Sehingga akibatnya bisnis ambruk tidak bisa menutupi hutangnya. Sebaiknya kita mempunyai limit angka yang sanggup dibayar untuk cicilan hutang.
Di dalam bukunya Heppy Trenggono, Presiden IIBF menjelaskan strategi mengenai cara cepat membayar hutang.
1. Penggunaan Filosofi Pay first Yourself.
Bayarlah diri anda untuk pertama kali. Apakah kalau pengusaha harus menggaji dirinya? Bukan, Heppy Trenggono dalam bukunya mengajarkan kaidah pembagian manajeman keuangan secara proporsional dan seimbang antara persentase uang bagi keluarganya, bisnisnya, investasi, sampai uang untuk Giving to other’s.
2. Set Up mentalitas orang kaya sebagai basic penting membayar utang.
Dikatakan oleh beliau, orang-orang sukses di dunia ini mereka kadang kala memutuskan dirinya mengambil hutang dalam jumlah besar karena jelas-jelas bisa membayarnya. Apa yang terjadi, hutang benar terbayar namun efek hutang itu benar-benar bisa memultiplekan aset bisnisnya. Kalau mental setnya masih mental miskin, hutang tetap ‘tidak akan pernah terbayar’.
3. Manajeman diri melawan Lifestyle.
Lifestyle menjebak sebagian besar orang berpenghasilan besar agar nampak kaya. Hanya saja aslinya, malah menambah beban pembiayaan yang justru menambah besar jumlah hutangnya. Pengendalian lifestyle Wajib diperhatikan kalau hutang mau lunas terbayar.
Cara cepat membayar hutang selanjutnya berkaitan dengan kartu kredit. sejauh mana orang yang pegang kartu kredit bisa menempatkannya dalam ranah cara orang kaya memegang kartu kredit. Selain kartu kreditnya bisa selalu lunas terbayar, kartu kredit bisa menjadi senjata balik buat ngerjain bank.
Kata Heppy Trenggono, ciri-ciri orang yang gampang terjerat hutang adalah ketika yang dibicarakannya hanya harta dan harta saja.
Beliau juga menyarankan mengikuti pelatihan “how to be debt free” yang diadakan oleh IIBF untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail dan lebih memuaskan. Pelatihan tersebut juga akan dilaksanakan di Kota Padang pada tanggal 11-12 Maret nanti. Untuk info lebih lengkap mengenai workshop tersebut Anda bisa membacanya disini: HOW TO BE DEBT FREE Workshop