Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim membuka secara resmi Festival Pagaruyung VI dan Apresiasi Seni Tahun 2014 yang ditandai dengan pemukulan Gong di Lapangan Cindua Mato Batusangkar, Rabu (19/11).
Ikut hadir pada acara ini Deputi Perniagaan dan Kewirausahaan Menko Perekonomian Edi Putra Irawadi, Datok Undang Naning Kerajaan Malaka Malaysia ke-20 beserta rombongan, Bupati/Wako se-Sumbar, Tim kesenian dari Aceh, Riau dan Sumut, Kepala Kesbangpol Sumbar, Pariwisata Sumbar, kepala Taman Budaya Sumbar, Kepala SKPD, Camat dan wali nagari serta para peserta Festival dan apresiasi seni se-Sumatera Barat.
Puluhan ribu masyarakat tumpah ruah menyaksikan acara “Baralek Gadang” rang Tanah Datar Luhak Nan Tuo ini, berbagai mas media ikut meliput kegiatan yang sangat meriah ini dan masyarakatpun puas atas berbagai penampilan pada acara pembukaan. Penampilan tari massal dan pawai budaya sangat memukau pengunjung dan masyarakatpun puas dan terhibur dengan kegiatan “Alek Rang Tanah Datar” ini.
Wagub Muslim Kasim mengucapkan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pemkab Tanah Datar yang telah melaksanakan Festival Pagaruyung VI dan Apresiasi seni tahun 2014 dengan Tema Pelestarian dan pengembangan Seni Budaya Masyarakat, mewujudkan seni budaya Luhak Nan Tuo yang berdasarkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Festival pagaruyung yang sempat terhenti selama 7 tahun paska terbakarnya Istano Pagaruyung tanggal 27 Februari 2007 lalu, namun Istano Pagaruyung sebagai icon pariwisata Tanah Datar cepat kembali dibangun, semangat dan spirit mempertahankan nilai-nilai kesenian tradisi tidak terbakar seiring dengan terbakarnya Istano tersebut, ulas Wagum Muslim Kasim.
Wagub Muslim Kasim mengajak generasi muda untuk berpartisipasi pada iven festival pagaruyung dan apresiasi seni ini, tuangkan gagasan bernas dan karya kreatif, jadikanlah budaya minangkabau sebagai dasar berpijak dalam berkarya dan berinovasi. Keberagaman seni tradisi yang kita miliki akan menjadi modal dasar dalam mengembangkan kepariwisataan dimasa yang akan datang, himbau Wagub Muslim.
Sementara itu Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kunjungan tamu dan undangan atas kesediaannya menghadiri Festival Pagaruyung VI dan Apresiasi Seni Tahun 2014 di kabupaten Tanah Datar Luhak Nan Tuo, dimana kali ini juga dihadiri tamu Internasional Datok Undang Naning kerajaan Malaka Malaysia ke-20 beserta rombongan.
Menurut Shadiq, melalui iven ini ditampilkan kekayaan seni budaya Minangkabau yang telah dikenal keseluruh nusantara, bahkan ke dunia internasional. Kegiatan ini juga akan dapat menangkal maraknya seni budaya asing yang masuk keneri ini yang banyak mempengaruhi kepribadian generasi muda. Tanah Datar sebagai wilayah tertua dan sebagai tempat asal usul etnis Minangkabau ikut bertanggungjawab untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal agar tidak pupus tergusur zaman.
Bupati Shadiq berharap agar kegiatan ini yang memakai nama besar Pagaruyung dapat menjadi pemersatu dan pengikat bagi kita semua, Pagaruyung adalah nama Nagari yang dulunya menjadi pusat kerajaan Minangkabau yang telah dikenal di nusantara hingga keneri Jiran Malaysia, Singapura, Brunai dan Thailand.
Bupati Shadiq juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jusuf Kalla yang telah banyak membantu dan memprakarsai pengumpulan dana untuk pembangunan kembali Istano pagaruyung yang terbakar itu, begitu juga bantuan dari negara tetangga Malaysia dan semua pihak yang telah ikut membantu pembangunan kembali Istano Pagaruyung, alhamdulillah Istano Pagaruyung ini sudah selesai dan sudah diresmikan Presiden SBY tahun 2013 lalu.
Ketua Panitia Altri Suandi melaporkan, Festival Pagaruyung VI dan Apresiasi Seni Tahun 2014 ini diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Sumbar, juga ikut berpartisipasi tim kesenian dari Aceh Utara, Riau, dan Sumut, dan tak kalah pentingnya juga hadir Dt. Undang Naning kerajaan malaka Malaysia ke-20 beserta rombongan yang juga ikut memeriahkan kegiatan Pawai Budaya.
Sementara kegiatan yang dilaksanakan selama Festival dan apresiasi seni (19-22 Nopember) diantaranya festival randai Tradisi se-Sumbar, Qasidah Rabana dan pemilihan bintang kasidah se-Sumbar, Saluang jo Dendang se-Sumbar, Tari kreasi, alua pasambahan se-Tanah Datar, festival lagu pop minang se-Tanah Datar, Cerdas Cermat Budaya se-Tanah Datar, Pagelaran seni melayu, penampilan Randai Taluak Kuantan Riau, penampilan seni Tapanuli selatan dan sebagainya.
Selain berbagai lomba dan apresiasi seni, pawai budaya ini juga dilangsungkan pameran selama kegiatan di lapangan Cindua Mato Batusangkar, masyarakat tumpah ruah menyaksikan berbagai kegiatan ini siang sampai malam, sehingga masyarakat yang berjualan juga panen selama berlangsungnya kegiatan. (td/humas)