Keinginan masyarakat Kota Padang untuk memiliki bioskop yang representatif dan lebih layak tampaknya akan segera terwujud. Pasalnya salah satu jaringan bioskop di Indonesia yaitu XXI akan segera beroperasi di lantai 4 Plaza Andalas.
Menurut Andre, salah satu karyawan XXI Padang yang kami wawancarai pada rabu (5/10) malam mengatakan bahwa XXI di Padang akan beroperasi pada tanggal 21 oktober 2016.
Pemilihan tanggal 21 sendiri sebenarnya bukan bermaksud menyesuaikan dengan brand, tapi menurut Andre lebih karena kondisi XXI Padang yang belum memungkinkan untuk beropasi.
“Sebenarnya akan beropeasi tanggal 14 oktober, tapi ditunda menjadi tanggal 21 oktober karena masih banyak barang-barang dan peralatan studio yang belum masuk,” kata Andre.
Lebih jauh Andre juga mengatakan di XXI Padang nantinya akan ada 6 studio yang terdiri dari empat buah studio besar dengan kapasitas 100-112 orang dan dua buah studio kecil dengan kapasitas 70 orang.
Baca Juga: Padang Akhirnya Mempunyai Bioskop Yang Representatif
Baca Juga: 10 Fakta Film Salisiah Adaik Yang Belum Banyak Diketahui Orang
Jumlah tersebut memang kecil dan menurut Andre XXI Padang merupakan bioskop XXI paling kecil dibandingkan dengan daerah lain. Kondisi ini terjadi karena memang tempat yang tidak memungkinkan untuk membuat kapasitas yang lebih besar.
Saat ditanya mengenai informasi harga tiket Andre tidak dapat memastikannya. Tapi menurutnya kisaran harga tiket nantinya kemungkinan sekitar 60 ribu rupiah.
Saat ini XXI Padang sendiri sudah dalam kondisi 90 persen dan siap dioperasikan pada tanggal 21 oktober nanti. Dengan hadirnya XXI di Kota Padang menandai mulainya era baru tren bioskop di Kota Padang.
Bioskop di Kota Padang sendiri sudah hadir sejak tahun 1900-an di masa penjajahan Belanda. Tercatat bioskop tertua di Kota Padang yaitu “Biograph”, “Cinema Theatre”, “the Royal Excelsior”, and “Scala-Bio”.
Baca Juga: Sutradara Salisiah Adaik Akan Luncurkan Film Drama Musikal Pertama di Sumbar
Baca Juga: Dua Lagu Minang Populer Akan Menghiasi Film Minangakanwa
Dan bioskop di Kota Padang memasuki masa kejayaan pada masa 70-an sampai 80-an. Bioskop Raya termasuk salah satu bioskop ternama di Kota Padang. Tapi kondisi bioskop yang dibangun tahun 1950 itu kini begitu memprihatinkan.
Bioskop Raya pertama kali dimiliki oleh keluarga Taslim yang juga pemilik PT Lembah Karet. Tahun 1979 kemudian bioskop Raya dijual kepada keluarga Wijaya Effendi. Keluarga Wijaya Effendi sendiri juga memiliki sebuah Bioskop yaitu Bioskop Kencana (Juliet sekarang).
Sampai sekarang bioskop raya masih beroperasi dan sudah memutar film-film terbaru. Hanya saja gambaran negatif mengenai bioskop ini sudah terlanjut melekat. Selain itu tak ada perbaikan fasilitas dari pemilik bioskop.