Semen Padang FC mengeluarkan rilisan terbaru terkait posisi CEO tim yang sedang terpuruk di posisi buncit klasemen Liga 1 Indonesia. CEO Semen Padang FC, Rinold Thamrin, mundur dari posisinya karena mendapat tugas baru dari PT Semen Padang.
Peran krusial tersebut harus dilepas oleh pria kelahiran Padang Panjang tersebut dengan berat hati mengingat keadaan Semen Padang FC pada saat ini sedang susah payah merangkak naik untuk keluar dari zona merah klasemen sementara.
Dilansir dari laman resmi Semen Padang FC, Rinold Thamrin menyampaikan “Saya mendapatkan tugas baru dan penting dari PT Semen Padang. Sebagai karyawan, tugas itu harus saya jalankan meski sangat berat untuk meninggalkan tim saat ini”, ujar pria berusia 45 tahun tersebut.
“Meski saya tidak menjabat sebagai CEO lagi saat ini, tapi tidak akan saya tinggal dan lepas tim ini begitu saja. Saya akan terus support tim ini, seperti dulu saya pernah berjanji mengembalikan tim ini ke Liga 1 dan saya tak mau lagi tim ini kembali ke Liga 2,” tegasnya.
Ia berharap, tim ini dapat kembali tampil baik dan bersaing dengan tim lain di Liga 1. Ia pun menitipkan pesan kepada seluruh pemain, pelatih dan official tim, agar dapat menjaga tim kebanggaan Ranah Minang ini untuk selalu menempatkan dalam hati dalam perjuangan yang dijalani saat ini.
Untuk menggantikan posisi CEO atau Direktur Utama yang dipegang Rinold Thamrin sejak akhir 2017 lalu tersebut, manajemen Semen Padang FC menunjuk Hasfi Rafiq, Mantan Kepala Biro Humas PT Semen Padang dan Sekretaris Umum Forum Komunikasi Karyawan Semen Padang Group (FKKSP-G). Selain itu, di jajaran Manajemen Semen Padang FC juga ada penambahan Direksi baru yaitu Direktur Umum, yang akan di pegang Hermawan Ardiyanto.
Tidak hanya itu, posisi Direktur Teknik Semen Padang FC juga mengalami pergantian. Syafrianto Rusli, Direktur Teknik Semen Padang FC saat ini menyatakan mundur dikarenakan faktor kesehatannya. Pelatih yang belum lama ini mundur dari kursi kepelatihan Semen Padang FC tersebut akan menjalani operasi tenggorokan dalam waktu dekat ini dan membuatnya harus istirahat untuk waktu yang lama.
Menurut Rinold, Syafrianto mengalami gangguan yang parah pada tenggorokannya, yang mengharuskannya dioperasi. Syafrianto mengalami masalah pada tenggorokannya, sehingga suaranya sulit keluar dan sudah terjadi sejak menangani tim Semen Padang di Liga 2 lalu.