Visio incubator berkolaborasi dengan Unit Kewirausahaan dan Karir (UPKK) Universitas Negeri Padang (UNP) sukses menggelar perhelatan Date With Investor (DWI), yang menjadi wadah dalam menghubungkan antara pelaku bisnis startup digital dan para investor nasional bertempat di Ruang Serba Guna, Fakultas Tekhnik, Universitas Negeri Padang, pada Minggu, 30 Juli 2017.
Program ini adalah kegiatan pertama di Sumatera yang dihelat oleh lembaga inkubator startup Non kampus pertama di Sumbar yang mempertemukan para pemain bisnis startup digital dan pelaku Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) dengan para venture capitalist dan investor kelas nasional. “ Kita berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi titik awal dari pertumbuhan ekosistem startup potensial di daerah Sumatera, “ ujar Co-founder Visio Incubator, Hendriko Firman.
Dalam event tersebut hadir 13 startup regional Sumatera Barat; Ternakkita.co.id, Fundonasi.com, Picturewithme.com, Sharivest.com, Recup.co.id, Infus.co.id, Panyeo.com, Nyariguru.id, Yukkemah.com, Jamurrendang.com, Bimble Madani, Bakureh.com, Pasabaru. Startup startup ini sebelumnya telah melewati tahap kurasi dimana telah mendaftar 33 startup melalui link registrasi di visioincubator.id dan 27 tenant- tenant dari visio incubator.
Lalu dari tahap kurasi diperoleh 13 startup yang lolos menjuju pitch battle di depan imvestor namun pada akhirnya hanya 13 startup yang benar-benar siap untuk menampilkan bisnis modelnya pada hari-H. Ke-13 startup inipun tak lupa dibekali dengan pelatihan pitching untuk memantapkan performance mereka 3 hari sebelum acara berlangsung. Hadir pula dari pihak investorpun tidak kalah menterengnya dengan kehadiran nama-nama nasional seperti, Budi Isman, Faldo Maldini, Donard Games, dan para pengusaha dan pemain besar dalam bidang investasi.
“Kita punya nama-nama besar Minangkabau di kancah Nasional dalam bidang startup, harapanya semoga dengan adanya startup incubator seperti Visio, Sumatera Barat dapat berbicara lebih banyak dalam bisnis ini kedepanya, tentunya dengan dukungan yang baik dari para pemilik modal dan pemerintah” ungkap Faldo Maldini yang juga CEO dari pulangkampuang.com tersebut dalam kata sambutanya.
Faldo maldini juga menyampaikan pendapatnya tentang bisnis apa yang menarik di Indonesia. Beliau menuturkan bahwa “bisnis distribusi sangat menarik di indonesia dibandingkan fokus bikin produk. Di indonesia bisnis distribusi sngat menarik,” ucapnya sekali lagi.
Budi isman juga menabahkan dalam sesi tanya jawab dengan startup bahwa startup harus memiliki validasi yg membedakannya dengan startup lainnya yang sejenis, serta apakah orang bisa masuk dengan mudah ke bisnis model startup tersebut. Jika tidak ada, tidak ada advantagenya untuk berinveatasi di bisnis itu, ujar manta wakil presiden Coca-Cola Indonesia ini.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh pembimbing inkubasi bisnis Universitas Negeri Padang, dan para akademisi tersebut akhirnya menghasilkan beberapa startup yang berhasil menggaet hati investor, ternakkita.co.id, picturewithme.com, sharivest.com, dan panyeo.com.
Mengembangkan kawasan industry startup yang potensial adalah misi dari Visio Incubator selaku wadah inkubasi pertama di pulau Sumatera. Dimulai di kawasan Sumatera Tengah awalnya yaitu (Sumbar, Jambi dan Riau).
Kami memiliki visi untuk mencetak 500 perusahaan digital (startup) dalam waktu dua tahun. Saat ini Visio telah membantu menginkubasi 25 startup, meluncurkan 12 startup baru, membina 83 pendiri usaha (founders) digital baru, menjaring dan menarik 20 relawan, serta telah bekerja sama dengan stakeholder seperti Telkom Sumbar, Telkomsel Padang, Universitas Andalas dalam rencana menciptakan ekosistem kewirausahaan digital yang sustain di Sumatera. (rel)