Padang – Pada tanggal 4-6 April 2017 nanti akan dilaksanakan perhelatan akbar kewirausahaan digital (startup) di Kota Padang. Acara ini bernama Startup Padang Labs. Acara ini menggagas konsep startup weekend yang di gagas oleh Google, plus ada program inkubasi selepas acara tersebut.
Start Up Padang Labs sendiri digagas oleh Visio incubator, sebua inkubasi bisnis berbasis digital dan American Corner Universitas Andalas, bertempat di American Corner Universitas Andalas, Padang.
“Di acara 54 jam ini, akan dipertemukan kelompok programmer, pebisnis konvensonal, penggemar startup, ahli pemasaran, seniman grafis, dll mempresentasikan ide untuk perusahaan startup baru mereka, lalu merekea membentuk tim dari ide-ide yang terkumpul, dan setelah itu bekerja untuk mengembangkan prototipe produk (produk percobaan) ide mereka tersebut, dan terkakhir mereka melakukan demo atau presentasi di depan calon investor.” Paparan dari Hendriko Firman, perwakilan Visio Incubator.
Ia menyebutkan konsep event startup seperti in telah tumbuh menjadi sebuah kegiatan global. Per Desember 2016, event dengan konsep seperti ini telah dilakukan di 135 negara, melibatkan 210.000 pengusaha, dan event ini telah dilakukan di 2.000 kota di seluruh dunia.
“Ide dari kegiatan ini adalah untuk mencari dan mencocokan antara pemilik ide startup yang kesulitan mencari mengkesekusi idenya dengan mencari programmer dan designer yang mumpuni.” Menurut paparan dari Muhammad Arsyad, salah satu dari perwakilan American Corner Universitas Andalas.
Di event ini konkretnya, nanti aka nada peserta yang mendaftar di acara ini, calon peserta harus memiliki ide startup atau memiliki skill programming atau design. Selepas itu mereka, akan berkumpul dan mempresentasikan ide startupnya. Setelah semua peserta menawarkan ide startupnya, maka ide mereka tadi akan dipilih yang terbaik oleh peserta lainnya. Selepas pemilihan ide startup tersebut, si peserta yang memilih ide startup favoritnya akan menjadi tim jadi.
Selepas tim jadi berkumpul dan saling kenal, maka mereka akan mengeksekusi idenya tersebut menjadi produk prototype. Mereka akan diberi waktu 54 jam (3 hari) untuk mewujudkannya. Waktu adalah asset terbesar berhasilnya pembuat ide startup tadi bisa mewujudkan idenya tadi. Dengan adanya batasan waktu, maka peserta tadi akan lebih focus dan intens mewujudkan produknya.
Dengan adanya konsep event startup seperti ini, kami mengharapkan tumbuh dan berkembangnya ekosistem startup di Sumatera Barat. Banyak talenta sumbar memiliki skill dan talent yang bagus untuk membuat startup sekelas Bukalapak, Gojek ataupun Lazada, sayangnya mereka tidak memiliki ekosistem yang pas, sehingga mereka berjalan sendiri-sendiri dan cenderung berbisnis digital konvesional seperti jasa order pembuatan website, dll. Ujar Ogy Winenriandhika, dari Visio Incubator.
“Konsep even seperti ini telah ramai di seluruh dunia. Sayangnya tidak banyak orang yang tahu bagaimana konsep ini bisa berjalan. Untuk di Kota Padang, ini salah satu even pertama yang dibuat.” Ujar Hendriko. (*)