Pangek ikan Sasau adalah salah satu masakan andalan di Ombilin, di tepian Danau Singkarak.
Ikan Sasau adalah ikan khas Danau Singkarak. Selain ikannya, telurnya juga dimasak pangek. Pangek ini nama lain dari jenis masakan asam padeh atau asam pedas di tanah Minang. Ini salah satu masakan yang paling praktis dan rasanya segar karena tidak menggunakan santan dan asam.
Makanan ini juga pedas dan segar, bumbunya juga minimalis. Pangek menggunakan jahe, lengkuas, cabe giling, daun kunyit, daun kemangi, serai dan asam kandis, lalu ditambah air dan dimasak sebentar.
Di daerah pesisir seperti Padang dan Padang Pariaman, ikan yang dipangek ini ikan laut, seperti ikan sisik (ikan tuna ukuran kecil), tanpa campuran. Adapun di daerah pedalaman atau darek Minangkabau, pangek ikan lebih banyak menggunakan ikan kolam, ikan sungai dan ikan danau dengan campuran kol, kacang panjang, nangka muda, hingga ubi kayu.Pangek telur Sasau dari Danau Singkarak ini tergolong istimewa.
Di Padang yang tanpa campuran hanya ikan saja. Sedangkan Pangek ikan dan telur ikan Sasau dari Danau Singkarak ini campurannya unik. Ada nangka dan cacahan ubi kayu. Asamnya menggunakan buah ceremai, tidak pakai asam kandis.
Telur ikannya terasa lezat, ditambah dengan potongan nangka muda dan ubi kayu yang empuk, plus asam ceremainya. Aromanya juga segar. Bau daun kemangi dan daun kunyit terasa begitu pula pedasnya. Benar-benar membangkitkan selera makan,” kata Syaripah, salah seorang penjual pangek ikan di Padang. (Tempo/Febrianti)