Destinasi liburan di Sumatera Barat memang tak ada habisnya, apalagi kalau sudah berkunjung ke Kota Wisata, Bukittinggi. Bukittinggi dengan segala keunikannya menyimpan banyak tempat-tempat seru untuk Dunsanak kunjungi saat berlibur.
Selain itu tidak hanya destinasi yang unik, di Bukittinggi Dunsanak juga bisa menikmati beragam kuliner khas Ranah Minang yang kaya akan bumbu dan rasanya yang memang tiada duanya.
Berikut rekomendasi kami jika Dunsanak berada satu hari di Bukittinggi:
Tabiang Takuruang
Mulailah dari mengunjungi Tabiang Takuruang di kawasan Ngarai Sianok. Di tempat ada pemandangan yang unik dengan Tabiang Takuruang (Tebing Terkurung) yaitu sebuah bukit kecil yang berada di tengah-tengah Ngarai Sianok sehingga terlihat seperti terkurung.
Dunsanak bisa menikmati pemandangan unik Bukik Takuruang sambil menikmati makanan atau minuman di Taruko Cafe yang berada dekat dengan Tabiang Takuruang. Karena pemanangannya unik, jangan lupa untuk foto-foto ya.
Great Wall of Koto Gadang
Setelah dari Tabiang Takuruang, Dunsanak bisa langsung menuju daerah Koto Gadang untuk menelusuri Great Wall of Koto Gadang atau Janjang Saribu (Tangga Seribu). Great Wall of Koto Gadang sendiri mirip dengan Tembok Besar China, hanya saja ini lebih kecil dan pemandangannya juga tak kalah indah karena kita akan disuguhkan pemandangan eksotis Ngarai Sianok.
Ngarai Sianok
Jalur Great Wall of Koto Gadang sendiri merupakan jalur menurun dari Koto Gadang menuju dasar Ngarai Sianok. Berjalan selama 15 menit maka kita akan sampai di Ngarai Sianok dengan aliran sungainya yang bernama Batang Sianok.
Ngarai Sianok sendiri merupakan sebuah lembah besar yang memanjang dan berkelok dengan total panjangnya 15 kilometer. Lembah ini terbentuk akibat gempa dahsyat ribuan tahun silam. Ketinggian tebing ngarai sianok rata-rata 100 meter dengan lebar atau jarak antar tebing sekitar 200 meter.
Lubang Jepang
Dari Ngarai Sianok Dunsanak bisa mengunjungi Lubang Jepang dari pintu masuk bawah. Di Sana ada banyak guide lokal yang siap memandu dan memberikan informasi mengenai Lubang Jepang.
Lubang Jepang sendiri selain sebagai sebuah objek wisata sejarah dulunya adalah bunker perlindungan yang dibangun oleh tentara Jepang pada tahun 1942. Diperkirakan ribuan tenaga kerja paksa dikerahkan untuk membangun terowongan dengan total panjang 1400 meter ini.
Lubang Jepang sendiri memiliki banyak cabang dan ruangan yang diperuntukkan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari dapur, ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata. Selain itu tanah dinding Lubang Jepang juga terbilang unik karena akan semakin kuat jika tercampur air.
Panorama Ngarai Sianok
Keluar dari Lubang Jepang jangan lupa abadikan keindahan ngarai sianok dengan latar Gunung Singgalang di Panorama. Keindahannya sayang banget kalau cuma untuk dilihat-lihat 😀
Jam Gadang
Setelah puas berfoto di Panorama Dunsanak bisa menuju Jam Gadang yang merupakan ikon Kota Bukittnggi. Di sini Dunsanak bisa berfoto untuk mengabadikan momen di Bukittinggi. Dan satu lagi, di sekitar Jam Gadang banyak yang menjual Karupuak Kuah (Kerupuk Kuah) Sate. Jangan lupa untuk mencoba.
Balaikota Bukittinggi
Â
Jika Dunsanak suka fotografi kami rekomendasikan juga untuk mengunjungi Balaikota Bukittinggi yang berada di kawasan panorama baru. Dari sini Dunsanak bisa memotret Gunung Marapi dan Gunung Singgalang karena kedua gunung tersebut terlihat berdampingan dari tempat ini.
Di komplek Balaikota Bukittinggi ini juga terdapat Perpustakaan Bung Hatta. Dunsanak bisa mampir untuk melihat koleksi Buku atau membaca beberapa buku di sini.
Opsi Lain:
Jika Dunsanak tidak ingin menuju tempat ini Dunsanak bisa ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan serta Benteng Fort de Kock yang letaknya tidak jauh dari Jam Gadang.
Rumah Kelahiran Bung Hatta
Terakhir Dunsanak bisa mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta. Rumah kelahiran Bung Hatta yang sekarang ini merupakan pembangunan kembali. Sebelumnya rumah ini sempat runtuh karena sudah tua pada tahun 1960 dan tanahnya dibeli oleh Haji Sabar, sehingga dilakukan kembali pembebasan lahan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi.
Kemudian mulai November 1994 sampai Januari 1995 dilakukan penelitian untuk membangun kembali Rumah Kelahirah Bung Hatta dengan menjadikan beberapa foto yang masih disimpan oleh keluarga sebagai referensi.
15 Januari 1995 pembangunan kembali Rumah Kelahiran Bung Hatta dimulai dan akhirnya diresmikan pada 12 Agustus 1995 yang bertepatan dengan ulang tahun Sang Proklamator. Rumah Kelahiran Bung Hatta ini dibangun mendekati bentuk aslinya.
informasi lengkap Rumah Kelahiran Bung Hatta bisa Dunsanak baca DI SINI.
Nah, itulah rekomendasi dari tim kami jika Dunsanak berkunjung ke Kota Bukittinggi selama satu hari penuh. Selamat menikmati weekend, Dunsanak.